27 September 1996: Taliban merebut kekuasaan di Afganistan


Taliban

Pada 16 tahun yang lalu, ibukota Afganistan jatuh ke tangan milisi Taliban. Mereka berhasil merebut Kabul setelah tiga hari bertempur sengit dengan pasukan pro pemerintah.

Menurut stasiun berita BBC, Presiden Afganistan saat itu, Burhanuddin Rabbani, beserta perdana menteri dan panglima angkatan bersenjata berhasil melarikan diri. Taliban memburu mereka sebagai “penjahat negara”. Mantan presiden dukungan Uni Soviet, Mohammed Najibullah, dan saudaranya berhasil dibunuh Taliban.

Pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Omar, dan para pengikutnya sudah dua kali diusir dari Kabul. Namun kali ini mereka berhasil membuat pasukan pemerintah bertekuk lutut. Ketika Taliban berhasil masuk Kabul, banyak saat itu warga berharap mereka bisa mempersatukan Afganistan yang bertahun-tahun hancur akibat perang saudara dan invasi Soviet.

Sejak saat itu Taliban menjadi penguasa di Afganistan dan, sama seperti rezim dukungan Uni Soviet, memerintah dengan tangan besi. Bedanya, di bawah rezim Taliban, semua yang dianggap bertentangan dengan filosofi radikal Islam yang mereka anut dihancurkan, salah satunya adalah patung kuno Budha di Bamiyan pada Maret 2001.

Taliban pun menyediakan lahan bagi jaringan teroris al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Itulah sebabnya Taliban turut menjadi musuh nomor satu AS sejak serangan teroris pada 11 September 2001.

Kekuasaan Taliban berhasil disingkirkan saat pasukan aliansi internasional pimpinan AS menginvansi Afganistan pada akhir 2001. Namun, karena masih besarnya dukungan para pengikut di berbagai desa di Afganistan dan Pakistan, Taliban hingga kini menjadi ancaman bagi pemerintah, yang kini dipimpin Presiden Hamid Karzai. Mereka kerap melancarkan serangan  bersenjata dan bom bunuh diri. Sumber


Like it? Share with your friends!