Palingseru.com – Di budaya barat, gaya pacaran vulgar bukanlah suatu hal yang mengejutkan dan tabu. Para remaja dan orang dewasa yang terikat dalam tali percintaan bahkan tak segan untuk melakukan hubungan layaknya suami istri, meski belum ada ikatan sah.
Dan yang membuat kita lebih mengelus dada lagi ialah, mereka memutuskan untuk tinggal satu rumah. Jika di Indonesia, ini tentu saja hal yang tabu, bahkan pasangan tersebut bisa dipersekusi oleh warga sekitar.
Tapi tidak halnya dengan di negeri barat. Para orangtua bahkan memberikan izin, seolah-olah menutup mata terkait perbuatan anaknya dengan sang kekasih.
Nah bicara soal pasangan kekasih tinggal serumah, berikut ini ada kisah serupa yang berakhir penyesalan.
Melansir Tribunlifestyle.com, Morrina Foss, 21 tahun, dari Minnesota, telah menjalin hubungan dengan seorang pria selama hampir delapan bulan dan memutuskan pindah untuk tinggal bersama tiga bulan yang lalu.
Tapi belakangan, ia telah menyatakan penyesalannya atas keputusannya tersebut.
Jadi saat itu, Corrina mendapat telepon dari temannya dan menyuruhnya untuk datang ke restoran di kota. Rupanya sang teman telah melihat pacar Corrina sedang makan bersama wanita lain.
Corrina pun segera meminta izin kepada atasan di kantornya bahwa dia harus izin keluar karena ‘darurat’.
Sesampainya di sana, Corrina sudah tak bisa lagi menahan emosinya. Ia langsung memberikan pelajaran kepada pacarnya, dengan menuangkan air ke pria yang kini telah menjadi mantan pacarnya.
“Ketika saya tiba, mereka sudah duduk di sana.”
“Saya sangat marah dan bingung, jadi saya harus mengatakan sesuatu.”
“Diselingkuhi adalah momen yang sangat tidak menyenangkan.”
“Saya bertanya mengapa dia melakukan itu pada saya dan semua yang dia katakana adalah ‘kamu harus pergi’ saat dia tersenyum kepada saya.”
“Dia tersenyum sepanjang waktu, yang benar-benar menghancurkan perasaan saya.”
“Jawabannya sambil tersenyum singkat mempermalukan diri saya di depan seluruh kota.”
“Semua pengkhianatan ini membuat jantungku berdegup kencang dan aku menuangkan air ke atasnya.”
Usai menuangkan air ke arah pacarnya, Corrina bergegas pergi ke luar dalam kondisi wajah basah akibat menangis.
Tapi untungnya, teman-temannya yang berada di sana memberikannya dukungan.
Corrina melanjutkan ceritanya:
“Teman-temanku berlari keluar setelah aku mengatakan ‘tinggu, kenapa aku menangis? Aku hanya menuangkan air padanya dan membuang cangkir ke wajahnya!’”
“Teman-teman kemudian menghubungiku dan sejak itu aku merasa lebih baik untuk keluar dari hubungan itu.’
“Saya tidak tahu sudah berapa lama dia berselingkuh.”
“Dan kini saya tahu betul bahwa saya berhak mendapatkan yang lebih baik.”
“Semua teman dan keluarga saya mengira dia benar-benar bodoh telah melakukan permainan kotor ini.”
“Dan mereka senang saya bisa keluar dari hubungan itu secepat yang saya bisa.”
“Saya tidak akan pernah kembali kepadanya, tidak akan pernah.”
Di hari itu juga, Corrina pindah dari flat house yang ia tempati bersama dengan pacarnya, dan secara resmi mengakhiri hubungan mereka.
Tapi ia mengaku akan kembali lagi ke sana untuk mengambil barang-barangnya, namun bukan untuk sekarang.
“Saya belum membereskan segala sesuatu di rumah saya sendiri jadi butuh waktu untuk kembali ke sana.”