Makam Rusak Karena Abrasi, Kain Kafan dan Tulang Pun Bertebaran


via: jawapos.com

Palingseru.com – Peristiwa ini terjadi di Desa Sampulungan, Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Sedikitnya tiga makam yang terbongkar karena abrasi.

Akibat pengikisan pantai tersebut, kain kafan yang membungkus mayat terbuka bahkan tulang-belulang dari mayat tersebut bertebaran di pesisir pantai.

Adapun penyebab abrasi di Pantai Galesong, yakni karena aktivitas penambangan yang dilakukan oleh perusahaan asal Belanda PT Royal Boskalis dan Jan De Nul pada 2017 lalu, melansir Jawapos.com.

Penambangan pasir itu berimbas pada abrasi.

Daeng Muntu, selaku tokoh masyarakat Desa Sampulungan, meminta ketegasan dari pemerintah desa. Ia mengatakan jika arus ombak terus menerjang serta mengikis bibir pantai hingga pekuburan.

“Semenjak adanya penambangan, belum ada respon baik dari pemerintah desa, sehingga pesisir rusak,” tuturnya.

“Di desa ini, ada tiga mayat yang sudah kelihatan. Tulang belulang dan kain kafan mayat tersebut sudah bertebaran di pesisir. Ini belum termasuk mayat yang hanyut dilaut. Sudah banyak mayat manusia hilang yang tertutupi oleh pasir, keluarga almarhum marah melihat kuburan neneknya rusak, “ ungkapnya.

Sementara itu diketahui, laju abrasi pesisir pantai di desa tersebut semakin cepat. Panjang abrasi di desa itu bahkan telah mencapai 40 hingga 50 meter dari posisi sebelumnya, yakni 25 meter.

Akibat pengikisan tersebut, banyak warga yang terpaksa pindah ke tanah milik pemerintah desa karena khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa mereka.


Like it? Share with your friends!