5 Hal Yang Tidak Kamu Ketahui Dari Meledaknya Pesawat F 16 TNI AU di Halim


index

[ads1]Palingseru.com – Kemarin tepat tanggal 16 April 2015 , pagi hari dikabarkan jika sebuah pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma saat Presiden Joko Widodo sedang menerima baret kehormatan dari pasukan khusus TNI di Mabes Cilangkap. Meledaknya pesawat F 16 TNI AU di Halim Perdanakusuma ini memiliki sejumlah hal yang mungkin tidak kamu ketahui sebelumnya.

Pesawat F 16 TNI AU ini pada awalnya akan menjalani latihan pengamanan udara di bawah koordinasi Kohanudnas dalam rangka persiapan Konferensi Asia Afrika. Namun sayangnya sebelum pelatihan itu dilaksanakan dikabarkan pesawat telah terbakar dan meledak.

Dan seperti yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 5 hal yang tidak kamu ketahui dari meledaknya peswat F 16 TNI AU di halim.

1. Gagal Take Off dan Engine Fire

Salah satu hal yang tidak kamu ketahui terkait peristiwa terbakarnya pesawat F-16 TNI AU ini dikabarkan jika pesawat tersebut gagal take off dan engine fire yang pada saat itu hendak melakukan rolling di landasan namun karena salah satu mesin mengalami trouble sehingga membuat roda kiri pesawat copot dan menimbulkan gerakan dengan percikan api yang menjadi penyebab pesawat itu meledak. Beruntungnya api itu kemudian berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran Lanud Halim.

2. Dipiloti Penerbang Kedua TNI AU

Pesawat F-16 TNI AU ini pada awalnya akan melakukan pelatihan pengamanan udara di bawah koordinasi Kohanudnas dalam rangka persiapan Konferensi Asia Afrika yang dipiloti oleh Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono yang menjadi salah satu pilot terbaik dan berhasil mencatat rekor lebih dari 2.000 jam terbang dengan F-16 beberapa waktu lalu. Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono merupakan siswa lulusan Sekolah Penerbang angkatan 56 tahun 1998 yang lahir di Surabaya 39 tahun dan hingga kini dirinya dikenal sebagi pilot berprestasi. Namun kecelakaan yang dialami oleh pesawat F-16 itu membuat dirinya kini dilarikan di RS Halim karena mengalami luka bakar dan mendapatkan perawatan intensif.

3. Pesawat Hibah dari AS buatan 80-an

Pesawat  F-16 ini pada dasarnya merupakan pesawat hibah dari AS yangdulunya Pemerintah Indonesia ingin membeli 6 unit F-16 Block 52 baru dengan dana sekitar 430 juta dolar untuk melengkapi 10 unit pesawat tempur F-16 Block 15 OCU yang telah dimiliki sebelumnya. Namun pada saat itu , Amerika menawarkan hibah 24 unit airframe pesawat tempur F-16 block 25 bekas yang sudah tidak operasional dan sudah disimpan di AMARG (fasilitas penyimpanan pesawat tempur non aktif Amerika). Dan pemerintah Indonesia pun mendapatkan sejumlah hibah 24 unit F-16 Block 25 bekas plus 4 unit F-16 Block 25 dan 2 F-16 block 15 semuanya gratis. Namun, 24 unit F-16 ini harus di upgrade dari standard block 25 menjadi setara dengan F-16 block 32 dengan biaya upgrade yang sama dengan anggaran sebelumnya yaitu sekitar 430 juta dolar. Pada akhirnya , hibah plus upgrade 24 unit F-16 setara Block 52 karena Indonesia mulaia tergiur dengan pesawat F-16 yang memiliki tampilan optimal itu.

4. TNI AU Grounded Sementara F-16 hibah dari AS

Beberapa hal yang tidak kamu ketahui dari meledaknya pesawat F-16 ini juga terkait dengan TNI AU yang pada saat itu hendak melakukan Grounded sementara hibah dari AS.  Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna dalam konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4) menjelaskan jika awalnya seluruh pesawat F-16 ini sebetulnya akan ditugasi untuk melakukan pengamanan selama berlangsungnya Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung.

5. TNI AU Tak Mau Lagi Pesawat Bekas

Akibat peristiwa meledaknya pesawat TNI Au F-16 yang merupakan pesawat hibah dari AS ini kabarnya TNI AU tidak mau lagi menggunakan pesawat bekas dan berencana menggantinya dengan Sukhoi Su-35 atau F-16 Fighting Falcon tipe 70. Bahkan TNI juga memastikan jika meledaknya pesawat F- 16 ini akan dilakukan pengamanan operasi rutin.

“Ini pelajaran buat kita semua kalau mau beli pesawat lebih baik yang baru jangan hibah. Kita akan kaji, evaluasi, saya ini penerbang F-16 dan ini baru pertama kali. Kita masih punya Sukhoi. Jadi sekali lagi ini pesawat latihan untuk operasi udara pengamanan operasi rutin. Ini saya mau kesana untuk melihat apa sebenarnya terjadi,” seperti yang dilansir dari Merdeka.com (17/4/2015).


Like it? Share with your friends!