palingseru.com – Selama ini orang-orang terlalu sibuk mencari pekerjaan dengan jabatan ternyaman. Tak heran jika kini banyak orang yang berlomba-lomba memasuki universitas agar bisa mendapatkan pekerjaan yang nyaman.
Berbeda dengan mereka yang memiliki ekonomi pas-pasan. Sehingga mereka hanya bisa mendapatkan pekerjaan sesuai bidang yang mereka bisa. Misalnya petani. Pekerjaan ini memang kerap sekali dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia.
Tapi siapa sangka, kalau profesi rendah ini bisa berpenghasilan besar di luar negeri. Tidak hanya petani saja, namun ada beberapa pekerjaan rendah lainnya yang jadi profesi bergengsi di luar negeri.
Inilah 4 pekerjaan yang dipandang rendah di Indonesia ternyata menjadi profesi menjanjikan di luar negeri, seperti dilansir merdeka.com, Senin (15/8/2016).
1.Petani
Petani merupakan salah satu profesi yang dianggap rendah di mata masyarakat Indonesia. Apalagi pekerjaan ini harus berhubungan dengan lumpur. Sehingga orang-orang enggan melakoni pekerjaan ini. Belum lagi penghasilan yang diterima para petani hanya sedikit. Tak sebanding dengan apa yang mereka lakukan. Padahal, peran petani sangat penting bagi Indonesia. Bayangkan jika profesi ini sudah tidak ada, maka masyarakat Indonesia akan kelaparan.
Hal ini jelas berbeda dengan para petani di luar negeri, seperti di Amerika, Eropa dan Jepang. Para petani di sana terbilang sejahtera. Mereka menjalankan usaha pertanian dengan menggunakan peralatan modern seperti traktor dan huller.
Di Jepang, para petani di sana akan dilindungi oleh JA (Japan Agriculture). Para petani yang tergabung dalam JA tidak perlu khawatir bila hasil panen mereka tidak laku atau harganya jatuh. Sebab, hasil tani mereka akan dijual kepada JA yang sudah mendapat subsidi dari pemerintah. Dengan begitu, penghasilan para petani selalu lancar.
2.Guru
Meski bergelar sarjana, namun ternyata profesi ini tidak membuat hidup para guru sejahtera. Ya, dengan penghasilan sekitar Rp 2,4 juta, para guru di Indonesia masih memiliki kehidupan jauh kata layak. Meskipun sebagian dari mereka ada yang hidupnya nyaman.
Namun tetap saja, kondisi ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan para guru di Finlandia. Di negeri ini, para guru akan mendapatkan bayaran mencapai USD 68.000 atau setara Rp 938 juta per tahunnya. Angka ini bahkan lebih tinggi dari gaji rata-rata warga Finlandia yang hanya USD 50.000 atau Rp 690 juta. Tak heran jika kehidupan para guru di negeri tersebut lebih sejahtera.
3.Peneliti
tak sedikit orang memahami bahwa menjadi seorang peneliti kehidupannya akan sejahtera. Namun nyatanya tidak. Ini karena gaji yang mereka terima tidak terlalu besar. Padahal di negara-negara lain, dana penelitian rata-rata sudah mencapai satu persen dari APBN. Tak heran jika para peneliti di Indonesia lebih memilih bekerja sama dengan pihak swasta dan lembaga-lembaga di luar negeri. Dana yang minim pun membuat profesi ini kurang berkembang. Berbeda dengan kehidupan para peneliti di Amertika Serikat. Tak hanya mendapat bayaran yang tinggi, profesi mereka juga sering dibanggakan.
4.Pelayan Resto
Di Amerika, pelayan McDonald mendapat bayaran yang tinggi. Dalam sehari, mereka bisa mengantongi pundi-pundi sekitar USD 10-13 atau Rp 130.800 – Rp 179.400. Jika dijumlahkan, maka dalam sebulannya mereka akan mengantongi hingga Rp 20.928.000. Angka ini jelas berbeda dengan yang didapatkan para pelayan McDonald di Indonesia. Berdasarkan situs Qerja.com, rata-rata pelayan McDonald di Indonesia hanya menerima gaji sekitar Rp 2,2 juta sampai Rp 2,8 juta per bulan. Namun penghasilan ini pun tergantung UMR.