palingseru.com – Indonesia terkenal dengan proses pemakamannya yang aneh dan unik. Salah satunya proses pemakaman di Suku Dani, Papua Barat. Ya, orang-orang berkulit hitam yang tinggal di sebuah pulau di tengah Papua Nugini ini memiliki cara sangat unik untuk menghantar kepergian seseorang yang telah mati.
Jika proses pemakaman yang biasa kita lihat menggunakan peti dan lalu dikubur, tapi di sini, mayat tidak diperlakukan seperti itu. Mayat di Suku Dani akan didiamkan selama 20 hari dalam posisi duduk. Kemudian mayat itu akan diawetkan dengan cara diasap ata perapian, sebagaimana dikutip brilio.net, Sabtu (20/8/2016).
Perapian tersebut dilakukan setiap hari dengan suhu yang tidak terlalu besar. Jika pengasapan dirasa sudah selesai, maka mayat tersebut akan disimpan di rumah adat.
Hal ini dilakukan mereka dengan tujuan agar keluarga mendiang masih tetap bisa melihat dan memegang keluarganya yang sudah meninggal.
Mayat yang sudah diawetkan itu disebut dengan Agat Mamete Mabel. Selain melakukan pengasapan, Suku Dani juga memiliki tradisi unik lainnya saat ada seseorang yang meninggal dunia. Yaitu segmen jari yang dipotong.
Ya, saudara perempuan yang meninggal itu akan memiliki segmen jari yang dipotong. Tradisi semacam ini sudah menjadi darah daging mereka karena sudah dilakukan sejak nenek moyangnya.
Yang membuat Suku Dani semakin tertarik adalah kehidupan mereka yang terbilang sangat jauh dari kata ‘modern’. Suku ini masih sering melakukan tradisi serta cara pakaiannya yang masih primitiv. Meski demikian, Suku Dani berhasil menarik wisatawan dari seluruh dunia beberapa tahun terakhir ini.