Jalan Jalan ke Malaysia, Cewek Cantik ini Malah diperlakukan Seperti Penjahat


melancong-ke-malaysia-wanita-cantik-ini-diperlakukan-bagai-penjahat

Palingseru.com – Seorang wanita bernama Sri Dewi Sulistina (28) ini mengaku harus mendapat pengalaman pahit saat berkunjung ke Malaysia. Ketika itu, dirinya berniat untuk jalan – jalan di Kuala Lumpur , namun setiba disana dirinya malah ditahan pihak Imigrasi setempat dan diperlakukan seperti seorang  penjahat,.

Pejalanan  dengan menggunakan pesawat terbang  AirAisa dari Kuala Lumpur, Malaysia, dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 17 Agustus 2016 itu benar – benar menjadi pengalaman terpahitnya.

Sri yang pada saat itu baru sampai di bandara langsung dihubungi pihak Imigrasi untuk masuk ke dalam paspor. Dan pada saat itu, Sri diminta untuk mengeluarkan paspornya dan ditanyai ihwal maksud kunjungannya ke Malaysia.

Baca juga : Gila dah Kejam Banget TKI ini Dituduh Mencuri dan Dipukuli dengan Sadis Oleh Orang Malaysia

Sri yang niatnya ingin berlibur pun menjawab jika dirinya ke Malaysia hanya sekedar jalan – jalan.

“Sampai di KLIA 2 pada pukul 23.00 WIB, waktu Malaysia. Saya ingin liburan dan mengunjungi teman saya di Malaysia,” kata Sri, seperti yang dilansir dari Merdeka.com (26/8).

Dan lagi – lagi , seorang petugas Imigrasi Malaysia bernama Afifi, lalu memeriksa paspor Sri. Di menyatakan perempuan itu kerap bolak-balik ke Malaysia.

“Tapi saya tidak pernah overstay selama di Malaysia,” sebut Sri.

Petugas Imigrasi di bandara kemudian menyuruhnya ke kantor Imigrasi di Jalan Duta.

“Pihak Imigrasi di Jalan Duta bilang saya tidak ada masalah apa-apa,” sambung Sri.

Setelah lama dilakukan pemeriksaan , pihak Imigrasi di bandara menyatakan Sri tidak dibenarkan masuk ke Malaysia dan akan di deportasi ke Indonesia.

“Setelah berjam-jam, petugas Imigrasi Malaysia menyatakan saya akan dideportasi ke Indonesia,” sebut Sri.

Petugas pun menyuruh temannya memanggil Sri untuk masuk ke ruangan. Barang- barang miliknya, seperti HP, tas, dan lainnya disita.

“Mereka bilang akan mengembalikannya setelah keluar dari Imigrasi Malaysia,” akunya.

Setelah itu, Sri disuruh masuk ke ruang yang disebut sebagai ruang tunggu. Ruangan itu ternyata sel tahanan berjeruji besi yang digembok. Tidak ada tempat tidur atau kursi di sana, kecuali toilet tanpa pintu. Tidur pun hanya beralaskan kardus.

Di ruang tahanan itu, Sri tidak sendiri. Di sana juga ada warga negara lain. Di antara mereka ada yang sakit. Para ‘tahanan’ ini hanya dibenarkan keluar sel untuk mengambil makanan dan minuman dalam waktu yang sangat singkat, sebelum kembali ke dalam ruang tahanan.

“Kami cuma dibenarkan mengambil 2 botol. Kalau ada air sisa, dilempar untuk diperebutkan,” sebut Sri.

Dan pada akhirny , Sri angkat bicara . Dirinya mengaku sangat kecewa karena diperlakukan layaknya pelaku tindak kriminal. Mereka bahkan tidak dibenarkan menghubungi keluarga.

“Saya sangat kecewa. Katanya Malaysia Truly Asia, tapi kok seperti ini. Ganti saja semboyan itu,” ujar Sri.

Setelah dua hari ditahan, Sri bersama 2 WNI lain dideportasi ke Medan pada 19 Agustus 2016 pukul 16.00 waktu Malaysia. Barang milik mereka dikembalikan saat di ruang tunggu.

Pramugari pesawat AirAsia yang ditumpangi Sri dan 2 WNI yang baru dikenalnya itu juga tidak berlaku ramah. Mereka baru dibenarkan masuk pesawat setelah penumpang lain masuk.

“Mereka tidak ramah dan memandang kami dengan wajah sinis,” papar Sri.

Paspor Sri dan 2 WNI itu juga tetap ditahan selama di pesawat dan baru dikembalikan setelah tiba di Bandara Kualanamu. Setibanya di Tanah Air, Sri mendatangi kantor Imigrasi Medan untuk mempertanyakan alasan pendeportasiannya serta pemberian cal “NTL” pada paspornya.

Laporan Sri membuat pihak imigrasi bingung lantaran paspor Sri di cap NTL.

“Pihak Imigrasi juga bingung kenapa kenapa paspor saya cap NTL atau tidak dibenarkan lagi masuk ke Malaysia. Mereka mengaku marah,” ucap Sri.

Sri berharap atas pengalaman pahitnya ini , pihak Imigrasi Indonesia dan Kedutaan Indonesia di Malaysia memberikan perlindungan warga negara yang berkunjung ke sana.

Lihat juga : Dulu di Masa Presiden Soekarno dan Soeharto Malaysia gak Berani Sebut Indonesia Indon


Like it? Share with your friends!