palingseru.com – Penelitian merupakan suatu penyelidikan terorganisasi atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Oleh karena itu, para peneliti harus melakukan penyelidikan yang memakan waktu tidak sebentar.
Bahkan ada yang memakan waktu hingga ratusan tahun. Ya, seperti kelima penelitian sains di bawah ini. Sebelum menginterprestasikan dan merevisi fakta-fakta, penelitian tersebut telah memakan waktu yang sangat lama.
Adapun penelitian-penelitian sains paling lama di dunia yang dihimpun dari brilio.net, Kamis (15/9/2016).
85 tahun untuk percobaan viskositas
Pofesor Thomas Parnell dari Universitas Queensland di Brisbane, Australia, membutuhkan waktu hingga 85 tahun lamanya untuk percobaan vikositas. Percobaan tersebut dimulai pada tahun 1927. Selama itu, Thomas melakukan pengukuran aliran dari sejumlah bahan cair dan tingkat kekentalan tinggi (hampir menyerupai subtansi padat) ditempatkan dalam suhu ruang. Untuk menunggu aliran yang sangat lambat itulah yang banyak memakan waktu. Untuk satu tetes saja, membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 12 tahun lamanya.
90 tahun untuk mengidentifikasi anak jenius
Lewis Terman, ahli psikologi dari Stanford University, California, memulai sebuah studi panjangnya dalam perkembangan kepribadian manusia. Tujuan dari penelitiannya ini adalah menyanggah asumsi umum bahwa anak-anak berbakat tidak mampu bersosialisasi.
Pada tahun 1921, ia berhasil menelusuri sekitar 1500 anak jenius berbakat. Kemudian dikembangkan studi terhadap mereka, salah satu studi yang pertama di dunia, hingga sembilan dekade ke depan.
170 tahun untuk menguji kandungan pupuk
Meski terdengar sederhana, tapi siapa sangka kalau pengujian pupuk ini memakan waktu hingga 170 tahun lamanya. Namun, upaya pengujian yang bermula sejak tahun 1943 oleh John Lawes hingga diwarisi ke Andy Macdonald pada 2008 ini berhasil menemukan fakta.
Riset agrikultural yang dilakukan di suatu desa perkebunan di utara London, Inggris bernama Rothamsted menunjukkan bahwa pupuk nitrogen memiliki pengaruh kuat, diikuti dengan fosfor. Panenan data Rothamsted telah mencapai 300.000 tanaman yang diawetkan serta sampel tanah. Pada 2003,ilmuwan mengekstraksi DNA dua pathogen gandum, dari data yang diambil di 1843 dan menemukan efek dominan emisi sulfurdioksida oleh industri.
170 tahun memantai Gunung Vesuvius
Gunung Vesuvius merupakan gunung berapi paling berbahaya kedua di dunia. Letusan paling terkenal terjadi pada tahun 1979. Ledakan itu menyebabkan kehancuran kota-kota terdekat Pompeii dan Herculaneum.
Observatorium Vesuvius memantau gunung ini secara terus-menerus sejak tahun 1841. Dari situ, Observatirium Vesuvius mencatat semua perubahan seismik dan gejala lainnya untuk mensinyalir apabila ada bencana mendekat.
400 tahun menghitung titik matahari
Dari beberapa penelitian yang dilakukan di atas, penelitian yang terakhir ini yang paling lama. Untuk menghitung titik matahari, para astronom membutuhkan waktu hingga 400 tahun lamanya. Pada 1848, Rudolf Wolf, seorang astronom asal Swiss membuat kalkulasi sistematis yang diadopsi sebagai formula dan digunakan secara internasional dalam menghitung titik matahari.
Kemudian pada 2011, Frederic Clette mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit hasil foto dan gambar dari 500 orang sejak tahun 1700 dari sekurang-kurangnya 90 pengamat.