Palingseru.com – Bencana di Garut yang terjadi beberapa waktu lalu, ternyata menyimpan cerita di balik semuanya. Ada cerita miris dan sedih yang bisa menjadi pelajaran buat kita semua untuk selalu dekat dengan Allah dan menjauhi segala hal yang berkaitan dengan zina.
Kisah ini diceritakan oleh seorang pemuda yang ikut membantu orang yang terkena bencana. Ia mendengar kisah ini dari seorang kakek yang memang merupakan penduduk Garut yang juga menjadi korban banjir bandang.
Untungnya si kakek selamat dan masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia ini. Tapi, ia sangat sedih karena bencana yang terjadi di kampungnya disebabkan oleh ulah masyarakat di sana.
Begini percakapan antara si kakek dengan pemuda itu, seperti dilansir Kabarmekkah.com.
Baca juga : Seperti ini 10 Foto Kondisi Garut yang Terkena Banjir Bandang Mengerikan
saya: “kek, ada yang bisa saya bantu?”, saya bertanya pelan.
kakek: Iya nak, tolong ambilkan minum. saya haus, dari semalam belum dapat minum. Akhirnya saya ambilkan air untuk kakek itu.
Kakek itu mulai mengajak bicara, dan sudah tidak berkaca-kaca lagi, hanya menyisakan merah dimatanya.
kakek: Nak, terima kasih sudah datang membantu kampung kami. Kalau bukan dengan izin Allah, mungkin kami tidak ada yang membantu. Karena kampung ini terlalu banyak dosa.
saya: Allah sudah mengaturnya kek, Ini pelajaran untuk saya, agar senantiasa berbuat baik kepada sesama, termasuk kakek.
kakek: Bukan, bukan itu maksud saya nak. Berbuat baik kepada sesama itu harus. Tapi ada sesuatu dibalik banjir besar ini.
saya: Iya kek, apa tuh kek? Saya hanya liat di berita, bahwa air dari dua sungai tumpah ke kampung.
kakek: Coba kau liat dari jembatan, dari jembatan ke sungai jaraknya sangat jauh. Tidak masuk akal kalau air sungai bisa tumpah ke kampung kami.
saya: Ya, saya sudah lihat dari jembatan. Tapi memang karena mungkin hujan yang begitu deras membuat luapan yang dahsyat.
kakek: Mungkin saja. Tapi, selama saya tinggal disini. Ada satu hal yang membuat saya sedih. Bahkan murka.
saya: Kenapa kek? Boleh saya tau?
kakek: Jangan kamu kira kampung yang jauh dari perkotaan bebas dari zina. Zina disini sangat marak. Bahkan, kampung ini tempat yang aman untuk anak muda berzina.
saya: Hemmmmm
Kakek itu melanjutkan ceritanya,
Kakek: Di sini, di sungai ini. Sudah terlalu banyak bayi-bayi tak berdosa dibuang. DIbantu oleh bidan-bidan kampung yang tidak bertanggung jawab membantu proses aborsi. Di sini kami kekurangan Ustad yang menasihati kami. Itulah yang membuat kebanyakan orang d ikampung ini jauh dari Allah yang akhirnya membuat mereka tidak takut berbuat maksiat.
Sedangkan jika kita mengingat hadis Rasulullah, kalau ada orang berzina, radius 40 rumah terdekat dengan pelaku zina bisa terkena efek azab dari Allah. Itulah sebabnya kenapa Allah melululantahkan kampung Garut.
Semoga kita selalu dijauhi dari perbuatan zina ya .. Ingatlah saat akan mendekati zina, ada 40 rumah tetangga kamu yang akan terkena azabnya. Kasihan mereka yang tidak tahu apa-apa harus menanggung dosa yang kamu perbuat.