10 Fakta yang Berhasil Terungkap dari Pembunuhan Sadis di Pulomas


 

Palingseru.com – Kasus perampokan dan pembunuhan sadis yang terjadi di Pulomas, Jakarta Timur hampir menemukan titik terang.

Pihak kepolisian saat ini telah berhasil menangkap dua pelaku perampokan tersebut. Kedua pelaku diketahui bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Pelaku atas nama Ramlan Butarbutar tewas ditembak karena melawan aparat.

Sejauh ini, polisi telah mengumpulkan beberapa fakta. Berikut faktanya yang dihimpun dari Tribunnews.com, Kamis (29/12/2016):

1.Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman mengatakan bahwa pembunuh Dodi Triono tidak sempat mengambil decoder closed circuit television (CCTV).

2.Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) mengklarifikasi dan membantah bahwa korban pembunuhan sadis Ir. Dodi Triono adalah pemenang tender renovasi kompleks olahraga GBK.

Manajemen PPK-GBK memalui rilis resminya menyebut Dodi merupakan satu diantara mitra kerja lama PPK-GBK dan berencana mengembangkan sebagian area GBK yang tak terkait langsung dengan pekerjaan renovasi dalam rangka Asian Games 2018.

3.Pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, berjumlah tiga orang.

“Keterangan pembantu, ada dua yang menodong korban pakai pistol dan satu lagi bawa golok,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan.

4.Salah satu anak pemilik rumah yang selamat, Zanette (13) bercerita kepada pamannya Tengku Kevin (26) bahwa saat itu dia melihat dua orang tak dikenal masuk ke rumah. Belum bisa menyampaikan bagaimana ciri-ciri dua orang tak dikenal itu.

5.Anet, sapaan akrab Zanette, mengungkap sesuatu tentang pelaku yang menyekap dia dan keluarganya. Hal itu disampaikan kepada Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda.

“Anet (panggilan Zanette) memberikan beberapa clue (petunjuk), katanya orang (pelaku) itu jahat dan papanya enggak salah. Katanya, orang itu jahat dan enggak cuma satu,” kata Erlinda.

6.Kisah Amelia Callista (10), salah satu korban pembunuhan di rumah milik Dodi Triono (59), Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Jakarta Timur, terakhir berkomunikasi melalui ponsel dengan ibunya, Rosy Herawati, pada Senin (26/12/2016) siang.

Saat itu, Amel mengirim pesan singkat bahwa Dianita Gemma (9), anak Dodi yang juga menjadi korban, menangis.

“Saya tanya, ‘Kenapa Gemma menangis, Kak?’ ke anak saya. ‘Kakak lagi di mana, kakak sedang apa sekarang’,” ujar Rosy ibunda Amel . “Itu langsung tiba-tiba, lho. Pas habis bilang Gemma menangis, saya balas. Itu pukul 14.00, Senin siang, sudah terputus.”

7.Dodi Triono (59), pemilik rumah yang menjadi korban sempat menengok rumah pertamanya yang tengah direnovasi di Pulomas Residence, Jakarta Timur, Senin (26/12) sore, bersama dua putri dan dua sopirnya.

Edi Saputra (50), karyawan di rumah Dodi menduga para perampok mendatangi rumah majikannya dan menyekap seluruh penghuni rumah setelah pulang dari rumah pertamanya.

“Saya duganya pelaku datang jam 7 atau jam 8 malam. Karena saya bertemu bapak (Dodi Triono) terakhir, Senin jam 3 sore kemarin. Bapak datang ngecek rumah ini apa aja masih yang kurang,” ungkap Edi.

“Setelah dari sini, jam 3-an itu bapak pamit pulang naik Jazz. Tapi, jam 5 sore, bapak sempat telepon dan ngobrol sama tukang yang lagi renov rumah ini, bapak minta lampu-lampu di atas supaya dipasang,” Edi menambahkan.

8.Seorang warga di Kompleks Pulomas Residence yang enggan disebutkan namanya bercerita sempat berbicara dengan korban selamat kasus ini di RS Kartika Pulomas. Korban tersebut menyampaikan ada lebih 3 orang pelaku yang datang ke rumah kedua Dodi Triono, dengan membawa alat senjata api dan golok. Dodi pulang ke rumah setelah para pelaku sudah berada di dalam rumahnya.

“Tadi korban yang selamat cerita, jadi waktu Pak Dodi pulang ke rumah, Pak Dodi sempat mau kabur karena waktu datang sudah ada para pelaku, tapi pas mobilnya mau keluar pagar rumah langsung dicegat sama pelaku pakai senjata api,” katanya.

9.Seorang tetangga korban di Komplek Pulomas Residence yang dirahasikan namanya menceritakan, Dodi telah menikah siri dengan perempuan muda lebih setahun lalu. Kini, perempuan tersebut tengah hamil tujuh bulan.

10.Pengacara Dodi Triono, John Siregar menduga pelaku tindakan keji itu bukan dari anggota keluarga. Bahkan, dia yakin pelaku pembunuhan bukan dua mantan istri Dodi yang telah diceraikan. Pasalnya, Dodi telah menunaikan kewajiban gono-gininya kepada dua mantan istrinya.

John juga memastikan bahwa kliennya itu tidak mempunyai permasalahan internal di lingkungan keluarga. Atas dasar itu, ia menilai ada motif lain di balik pembunuhan ini. Terlebih lagi, tidak ditemukan adanya barang-barang berharga milik korban yang hilang. Dengan begitu, ia berkesimpulan bahwa kasus ini bukan perampokan.


Like it? Share with your friends!