Palingseru.com – Baru-baru ini warga Blitar digemparkan dengan aksi pasangan suami istri, Meseno (52) dan Siti Nafiah (51) yang nekat gantung diri bersama di atas aliran sungai.
Pasangan suami istri ini pertama kali ditemukan oleh Muriyah (50), warga Dusun Wonorejo RT 04/ RW 02 Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu.
“Tadi pagi saya mau cari cabai di sawah. Lha pas mau nyeberang sungai saya lihat tubuh Pak Seno dan istrinya tergantung berjejer di pohon. Saya takut langsung teriak-teriak manggil Agus, mantunya itu,” ungkap Muriyah sebagaimana dikutip Detik.com, Sabtu (1/4).
Mendengar teriakan itu, Agus Saifudin (37), menantunya langsung mendatangi lokasi yang kebetulan tidak jauh dari rumah.
“Saya lihat mereka masing-masing tergantung pada tali tambang berwarna biru. Setelah saya amati, ternyata memang benar mertua saya,” terang Agus.
Penemuan jasad pasangan suami istri ini lantas dilaporkan ke perangkat desa dan kemudian diteruskan ke polisi.
Tak membutuhkan waktu lama, polisi pun tiba ke lokasi dan langsung melakukan olah kejadian tempat perkara (TKP) serta mencari kesaksian beberapa warga dan juga keluarga.
Kuat dugaan penyebab pasangan suami istri ini nekat bunuh diri karena adanya kehadiran sosok ketiga.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Agus. Dia mengatakan bahwa hampir 10 bulan terakhir ini ayah dan ibu mertuanya sering bertengkar karena sang ibu ketahuan mempunyai lelaki simpanan.
“Tujuh bulan bapak pergi ke Malaysia. Tapi begitu mendengar kabar kalau ibu selingkuh, bapak langsung pulang. Setelah bapak pulang, rupanya lelaki selingkuhan ibu makin nekat,” kata Agus saat ditemui di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dikutip Kriminalitas.com, Sabtu (1/4).
“Kami anak-anaknya sebetulnya sudah mendatangi rumahnya, minta baik-baik agar tidak mengganggu ibu lagi. Tapi dia malah bilang, ‘wong ibumu maunya sama saya dan istri saya minta cerai ya saya teruskan’,” tutur Agus sembari menirukan ucapan selingkuhan ibunya yang merupakan tetangga dekatnya.
Karena mendengar pernyataan tersebut, Meseno akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan pintas dengan cara mengakhiri hidup bersama sang istri.
Jenazah pasangan suami istri ini dimakamkan dalam satu liang di pemakaman desa.