Palingseru.com – Belum lama ini muncul sebuah video mengejutkan yang memperlihatkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) begitu sibuk mengatur warga yang hendak berfoto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, dalam video itu, anggota Paspampres harus memegangi lengan warga sembari menunduk agar tak ikut berfoto. Seolah-olah tidak ingin membiarkan warga sampai merangkul orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Hal ini lantas menimbulkan sejumlah pertanyaan besar di benak warga dunia maya. “Kenapa warga tidak boleh merangkul presiden?”
Seiring mencuatnya pertanyaan ini, Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Kepresidenan, Bey Triadi Machmudin akhirnya mengungkapkan alasannya.
Menurutnya, merangkul presiden saat berfoto bersama itu menunjukkan etika yang kurang sopan. Mengingat lagi Jokowi adalah petinggi negara di Republik Indonesia.
“Kita ini orang timur yang sangat mengutamakan budaya sopan santun. Kami anggap hal seperti itu tidak sopan,” kata Bey, seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (21/6/2017).
Bey mengatakan, aksi itu dilakukan bukan bermaksud untuk membatasi jarak antara presiden dan warganya. Ia cuma ingin mengatur agar foto bersama kepala negara berjalan dengan tertib.
“Dalam proses merangkul itu ternyata tangan warga mengenai kepala presiden, atau mengenai anggota badan yang lainnya. Itu kan tidak enak,” lanjutnya.
Selain soal etika, alasan yang membuat warga sampai tidak boleh merangkul presiden ialah menyangkut standar operasional prosedur (SOP) keamanan.
“Namun saking antusiasnya, terkadang warga lupa diri. Warga tidak mengetahui jika foto bersama presiden itu ada protokolernya,” papar Bey.