Palingseru.com – Di jaman modern saat ini, uang bisa dibilang “segala-galanya”. Bagaimana tidak, di era sekarang, semua serba memakai uang. Bukan hanya soal biaya hidup sehari-hari atau pendidikan saja, mendapatkan pekerjaan pun kini juga membutuhkan uang.
Nah bicara soal uang, tahukah kamu bahwa di masa lampau dulu mata uang bukanlah kertas atau koin, melainkan barang. Salah satu barangnya sering digunakan oleh ibu kita di dapur lho.
Berikut informasi, dilansir dari today.line.me, Senin (18/9):
1.Cokelat
Bahan makanan yang kini jadi favorit manusia pribumi ini ternyata pernah menjadi barang bernilai bagi Suku Aztec.
Kakao biasanya digunakan dalam upacara keagamaan, dan menurut mereka, kakao adalah hadiah dari Quetzalcoatl (dewa kebijaksanaan).
Hernando Cortes, seorang penjelajah asal Spanyol bersama pasukannya menemukan biji kakao digunakan sebagai bentuk mata uang.
Total ada 1545 daftar harga menunjukkan nilai biji kakao, di mana kalkun ayam senilai 100, telur nilainya tiga, dan alpukat atau tomat hanya satu biji.
2.Rai Stones
Mungkin kamu akan sedikit bingung ketika melihat gambar di atas. Ya, karena di gambar itu, hanya ada orang dengan latar belakang pohon kelapa dan beberapa batu besar. Lalu di mana mata uangnya?
Mata uang yang digunakan oleh masyarakat di pulau kecil di Negara Federasi Mikronesia di Pasifik Selatan ini adalah batu besar yang kamu lihat itu.
Meski terdengar aneh, tapi barang ini sangat berharga dan bahkan bisa digunakan untuk membeli rumah atau mas kawin dalam pernikahan.
3.Bulu Berang-Berang
Bulu hewan masih memainkan peran besar dalam sistem barter perdagangan barang.
Beaver pelts adalah standar perdagangan antara Eropa dan suku-suku Bangsa Pertama di 1740-an.
Bahkan pada abad pertengahan, bulu berang-berang terbukti sangat berharga di kalangan masyarakat Rusia dan Finlandia. Tepatnya selama wabah pes menyerang. Di mana kala itu, bulu berang-berang banyak dicari untuk mendapatkan uang tambahan.
4.Garam
Terakhir, yaitu garam.
Penggunaan garam sebagai mata uang mulai dilakukan pada 6.000 SM ketika kristal garam dipanen dari permukaan Danau Yuncheng di China.
Sejak saat itulah berbagai budaya di seluruh dunia menggunakan garam sebagai sumber daya untuk perdagangan.
Saking punya peran penting untuk masyarakat dulu, lembaran batu garam sampai dimuat ke dalam uang di Abyssinia abad ke-6, dan Marco Polo pada 1295 pernah menemukan koin garam yang dicap dengan wajah Khan.