Palingseru.com – Kenanga, nama samaran, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Semarang yang terjun ke dunia prostitusi mengaku bahwa dirinya sudah menggeluti pekerjaan tersebut sejak setahun terakhir, tanpa sepengetahuan keluarga maupun teman di lingkungan kampus.
“Ya tidak mungkinlah saya cerita hal seperti ini (menjadi ayam kampus-Red) ke keluarga. Yang tahu saya begini juga hanya teman-teman dekat saja,” ucapnya.
Tentu saja menjadi ayam kampus bukan keinginannya. Namun biaya hidup dan kuliah lah yang mendorongnya untuk menggeluti pekerjaan tersebut.
“Saya kuliah biaya sendiri, dapat duit dari orangtua saat pertama saja, untuk daftar dan biaya hidup awal-awal di Semarang. Setelah itu, saya ingin sepenuhnya mandiri, tak mau membebani orangtua,” katanya.
Kenanga menuturkan, setelah uang pemberian orangtua, sisa pendaftaran kuliah itu habis semua. Ia pun lantas mencoba peruntungan dengan menjadi pemandu lagu freelance, dengan tarif Rp 100 per jam.
“Karena saya hobi nyanyi, pilihan menjadi pemandu lagu menjadi logis,” ujarnya.
Hingga akhirnya, dia pun mendapat tawaran untuk menjadi ayam kampus. Sejak saat itu dia dapat penghasilan tambahan.
Meski demikian, Kenanga tidak selalu menerima semua orderan. Dalam sebulan, ia paling banyak menerima 10 tamu saja. Hal itu ia lakukan demi menjaga kesehatan. Ia bahkan selalu meminta kepada pelanggannya untuk memakai pengaman.
“Kalau tamu tak bersedia menggunakan kondom, saya tolak. Dibayar Rp 10 juta pun, kalau syaratnya melepas kondom, saya tidak mau. Kerja gini harus aman, demi kesehatan, buat apa dapat duit banyak, tapi nanti ke depannya tidak sehat?” ujar Kenanga.
Selain itu, dia juga rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
“Saya punya dokter langganan yang selalu mewanti-wanti untuk tak lupa menggunakan kondom. Orangnya (dokter itu-Red) care (perhatian),” imbuhnya. Demikian melansir TribunJatim.com.