Palingseru.com – Hanya karena sebuah tato di dahi, seorang pria asal Inggris dihajar sampai babak belur oleh 10 turis asal China.
Awalnya, Paul bingung dan bertanya-tanya kenapa dirinya dihajar hingga babak belur begitu.
Setelah usut punya usut, rupanya penyebabnya terletak di tato yang berada di dahinya.
Seperti dilansir Tribunnews.com, tato yang dibuat dengan tulisan mandarin itu memiliki arti ‘Taiwan’.
Sementara China dan Taiwan sendiri tidak pernah akur, seperti halnya Korea Selatan dan Korea Utara.
Taiwan menyebut China sebagai negara penjajah.
Sebaliknya, China menyebut Taiwan sudah sejak lama menjadi bagian dari mereka, dan menyebut kalangan yang ingin merdeka sebagai pemberontak.
Emosi para turis asal China itu kian memuncak tatkala Paul tidak mau mengakui bahwa Taiwan bagian dari China.
“Taiwan, China! (Taiwan itu China),” teriak para turis China.
Namun hal itu ditolak Paul, dan ia dengan lantang berteriak: “Taiwan, Taiwan! (Taiwan ya Taiwan)”.
Teriakan Paul pun langsung memancing emosi para turis asal China, dan langsung menghajarnya secara membabi buta.
Penolakan itu sendiri bukan tanpa alasan.
Paul yang merupakan warga Inggris sudah 14 tahun hidup di Taiwan.
Ia sangat mencintai negara tersebut, sampai-sampai membuat tato tulisan dan bendera Taiwan di tubuhnya.
Bahkan, Paul mengaku, ia sudah mengubah namanya menjadi Lo Han.
Tapi karena tak ingin mati konyol di tangan para turis China, ia akhirnya menyerah dan mengakui kalau Taiwan adalah China.
“Oke, oke, kalau kau pikir Taiwan adalah China, aku akan mengakui Taiwan adalah China. Aku hanya ingin pergi dari sini,” katanya saat itu.
Atas kejadian itu, Paul pun harus merelakan sejumlah giginya.