Palingseru.com – Keluarga Shanda Puti Denata tidak pernah menyangka jika putrinya tewas di tangan begal.
Wanita berusia 23 tahun yang tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir di STT Tekstil Bandung jurusan desain grafis ini menjadi korban begal di Jalan Cikapayang, Kota Bandung pada dini hari, Kamis (30/8/2018), melansir TribunnewsBogor.com.
Saat itu, Shanda yang dibonceng oleh temannya, Eva Aprilia hendak melewati jembatan Pasupati sekitar pukul 03.30 WIB.
Tak disangka, di arah belakang, ada dua pelaku yang membuntutinya dan kemudian memepet motor mereka lalu merampas tas Shanda hingga membuat ia terjatuh.
Kepala Shanda langsung membentur aspal dengan cukup keras hingga membuatnya kritis dan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Boromeus.
Setelah mendapat perawatan selama 24 jam, Shanda akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Jenazah Shanda kemudian dipulangkan ke kampung halamannya sekaligus kediaman orangtuanya, Yudi Kusmayadi (56) dan Neni Eriyani (52) yang berada di Desa Cimenyan, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan/Kota Banjar pada Jumat (31/8/2018) pagi.
Ayah korban, Yudi Kusmayadi mengungkapkan sebelumnya ia sudah merasakan firasat buruk soal anaknya, yang ditandai dengan foto terjatuh.
“Awalnya memang menganggap hal biasa ternyata itu firasat, tepatnya pada malam sekitar pukul 02.00 WIB, pas saya mau ke kamar mandi foto saya sama almarhumah jatuh,” tuturnya sambil menunjuk pada kumpulan foto di dinding rumahnya.
Secara mengejutkan, di pagi harinya ia langsung mendapat informasi dari sepupu korban yang mengatakan bahwa putrinya masuk rumah sakit akibat menjadi korban pembegalan.
“Informasi awal pukul 08.30 WIB kemarin, dari sepupu almarhumah. Awalnya tidak percaya tapi setelah ada foto langsung berangkat ke Bandung,” lanjutnya.
Sementara itu, teman korban, Eva Aprilia yang menjadi korban selamat mengisahkan detik-detik terakhir kejadian dalam unggahannya di akun Instagramnya @evaaprilia13.
Di mana korban meminta kepadanya untuk dibangunkan shalat Tahajjud.
“Di hari baik ini, semoga segala kebaikan bersamamu nda..Masih ingat obrolan terakhir kita di jalan berapa detik sebelum kejadian..”Va, bangunin iki shalat tahajud sebelom subuh. Tapi udh subuh ya bentar lagi”
Baru beres obrolan, cuma teriakan nda yg aku denger..Insha Allah khusnul khaatimah ya nda..
Kejawab ya nda sekarang dari semua obrolan kamu..”Va ih, kita ga deket da waktu smp. Naha urang cerita dalem kieu” “Va, maneh mah one call away euy”. Dan yang paling sering kamu bilang buat aku, “maneh kuatan da va” Selamat jalan sayangku, Shanda Puti Denata.”