Palingseru.com – Menyesal dan khilaf, begitulah kata-kata yang sering terdengar dari para pelaku pembunuhan anggota keluarganya.
Ya, ketika emosi memuncak, seseorang memang bisa menjadi gelap mata hingga tak sadar apa yang telah diperbuatnya pada orang terkasih.
Namun begitu selesai membunuh, mereka langsung tersadar dan seketika menyesal, seolah ingin memutar waktu agar tidak melakukan aksi pembunuhan terhadap korbannya.
Tapi nyatanya hal itu tidak berlaku sama sekali pada pelaku pembunuhan di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini.
Seusai menghabisi nyawa ibunya, Ranis (55), dengan menggunakan celurit pada Minggu (10/3/2019) lalu, Rozikin tidak menyesal, juga tidak menangis.
“Biasa saja kenapa nangis, tidak menyesal, panas hati saya. Ibu saya lagi duduk-duduk di ruang tamu langsung digorok satu kali karena celuritnya sudah saya asah,” ucapnya, dikutip dari Tribunnews.com.
Yang lebih ironis, pelaku malah mengatakan bahwa dirinya merasa lega telah membunuh wanita yang melahirkannya.
Hal itu karena sang ibu terus mengomelinya hingga membuat dirinya sakit hati.
“Dia ngoceh tak berhenti-henti.
Ngomel dari malam (sebelum kejadian) gara-gara saya enggak mau disuruh bawa jaminan (makanan untuk diserahkan) ke masjid. Suruh orang lain kan bisa, anak-anak kecil kan banyak, kenapa harus saya yang disuruh-suruh terus,” terang pelaku.
Pelaku sendiri diamankan polisi di hari yang sama. Ia ditangkap di rumah keduanya yang bersebelahan dengan rumah ibunya.
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bantoro mengungkapkan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Melakukan proses pemeriksaan, apakah yang bersangkutan gangguan jiwa, pelaku masih depresi,” katanya.