Preman Bertato ini Akhirnya Tewas, Gara Gara Gak Mau Bayar Nasi Goreng Yang Sudah Dimakannya di Sebuah Kafe


via: tribunnews.com

Palingseru.com – Hingga saat ini, sejumlah wilayah di Indonesia masih dikuasai oleh preman. Kehadiran mereka jelas sangat merugikan dan meresahkan masyarakat, karena mereka kerap bertindak jahat bahkan hingga menghilangnyawa nyawa target sasarannya.

Namun peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut), sang preman lah yang justru dibuat habis oleh warga.

Preman bertato bernama Abadi Bangun (42) mati di tangan pemilik dan karyawan Kafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru, Medan.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/1/2020) dini hari lalu, saat sang preman mendatangi kafe tersebut untuk meminta nasi goreng gratis.

Permintaan korban pun sempat dihalau oleh penjaga warung, dengan melapor terlebih dahulu ke pemilik warung.

“Karena korban tidak terima, lantas dia memecahkan kaca steling warung tersebut.”

“Kemudian, korban bersama Jery (rekannya) pergi menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar III (lokasi pengutipan Angkot Rahayu),” terang Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing, dikutip TribunPadang.com.

Selanjutnya, korban kembali menuju warung Mie Aceh Pasar Baru tersebut. Dengan sebilah parang yang dibawanyanya, korban mengancam karyawan Mie Aceh Baru.

“Karena kondisi terancam, karyawan tersebut meminta tolong kepada pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Pasar Mahyudi menyambangi korban dan menanya apa yang terjadi,” lanjut Kapolsek.

Tak lama setelahnya, perkelahian terjadi. Mahyudi mengambil kayu broti dan langsung memukulkannya ke tubuh korban, yang kemudian disusuli oleh beberapa karyawan Kafe Delicious Mie Aceh Baru.

Sementara Jery yang melihat korban dikeroyok, langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor menuju rumah korban untuk menyampaikan perihal tersebut.

Namun sepulangnya Jery ke lokasi kejadian, dia sudah menemukan korban terkapar bersimbah darah.

Korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Rumah Sakit Siti Hajar.

“Istri korban, Eva Sihombing (40) telah membuat laporan resmi,” kata Kapolsek.

Sejauh ini, sudah ada 12 saksi yang dipanggil dan diperiksa. Para saksi tersebut mencakupi karyawan kafe, security, dan warga sekitar.

“Dianatara para saksi yang sudah diperiksa tidak tertutup kemungkinan menjadi tersangka,” kata Kapolsek.


Like it? Share with your friends!