Palingseru.com – Setelah ramai curhatan pilu peternak ayam, yang terpaksa menjual murah, memberi kepada warga secara gratis, hingga melepas ternak ayam karena tak mampu membeli pakan ternak di masa pandemi Covid-19.
Kini muncul kepiluan baru dari suara masyarakat kecil. Datang dari petani jagung di daerah Blora Selatan, mereka kini harus menerima kenyataan pahit atas gagal panen akibat diserang hama tikus.
“Wis gak isa sambat aku, Mas. Kahanan angel, dhuwit angel tean jagung ape panen dipangan tikus. (Sudah nggak bisa mengeluh saya, Mas. Keadaan sudah susah, duit sulit didapat sampai jagung siap panen malah dimakan tikus,” tutur salah seorang petani, Sunadi.
Padahal, dia dan para petani lain sudah berusaha melakukan berbagai cara untuk mengusir hama tikus. Mulai dari memberi racun hingga melakukan sistem gropyok alias diserbu ramai-ramai.
Namun sejauh ini, upaya mereka tak kunjung menunjukkan hasil.
Bahkan curhatan pilu dari Lasirah (68), dia sudah empat kali mengalami kegagalan panen karena hama tikus tersebut.
“Mbahe icir ping 3 ra ana hasile, iki iciran ping 4 wis meh klobot yo entek. Mbuh, Mas, wonge diserang virus, tandurane diserang tikus. (Nenek ini sudah menanam 3 kali tidak ada hasilnya, ini tanaman ke 4 kalinya hendak panen ya habis. Nggak tahu, Mas, orangnya diserang virus, tanamannya diserang tikus,” keluh dia.
Sementara itu, berdasarkan laporan yang dilansir dari newsdetik.com, telah terjadi pelonjakan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) hama tikus di Kabupaten sejak Januari hingga Mei 2020, dengan keterangan luas tambahan serang (Lts) 1.099 hektare.