Palingseru.com – Kasus penutupan akses jalan kini kembali terjadi. Kali ini, dialami oleh Haryati Lestari, warga Jalan Camat Gabun, Gang Adem Ayem, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Semula berawal cicit sang tetangga yang memblokade akses jalan bermain ke rumah Haryati, sembari membawa handphone. Selama di rumah Haryati, cicit sang tetangga bermain bersama anak Haryati, dan entah bagaimana semua aplikasi penting di handphone terhapus.
“Jadi cicitnya main ke rumah saya, main sama anak saya yang paling kecil. Cicitnya bawa handphone. Pemilik handphone baru sadar handphone dibawa pada jam 3 sore. Terus dilihat katanya di handphone WhatsApp hilang, M-Banking. Anak saya yang dituduh hapus data-data itu,” jelas Haryati, dilansir today.line.me.
Haryati pun berusaha menyelesaikan masalah ini melalui suaminya. Namun kedatangan suaminya ke rumah sang tetangga malah menimbulkan masalah baru.
“Cekcoklah kami dengan keluarga (mereka). Nah waktu itu dia keluar bilang ‘kamu jangan lewat sini lagi’,” lanjut Haryati.
Menurutnya, ancaman tersebut bukan kali pertama. Sebelum-sebelumnya sang tetangga sering menebar ancaman, namun pada akhirnya tidak ditutup karena kembali berdamai.
Namun pada kali ini, sang tetangga benar-benar menutup akses jalan keluar masuk rumah Hariyati, dengan membuatkan pagar besi.
“Dipakaikan gembok. Jadi kami tidak bisa lewat,” ucapnya.
Padahal, itu adalah satu-satunya akses keluar masuk ke rumahnya. Karena ini, Haryati mengadukan pada Ketua RT setempat, berharap dapat menemukan titik tengah. Namun hasilnya ternyata nihil.
“Sudah media, dia bersikeras akan menutupnya,” kata Bustomi, ketua RT.
Bustomi mengaku tak bisa berbuat banyak, mengingat pintu yang ditutup berada di atas tanah sang tetangga.
“Itu bukan jalan umum pak. Itu jalan pribadi dia. Itu kan tanah-tanah dia. Tanah pribadi bukan tanah umum. Ya saya selaku RT, enggak bisa ngapa-ngapain karena tanah pribadi punya dia itu,” tuturnya.