Palingseru.com – Bukan karena sebuah keajaiban atau terjadinya fenomena mati suri, melainkan sebuah kekeliruan dari pihak rumah sakit.
Sebelumnya, melansir Kompas.com, Harnanik, wanita 53 tahun yang sebelumnya diumumkan meninggal dunia, menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo Blitar atas sakit stroke ringan. Dan karena mengeluh sesak nafas, Harnanik kemudian dipindahkan ke ruang isolasi, dirawat sebagai pasien khusus dengan prosedur Covid-19.
“Kalau ada sesak nafas katanya (rumah sakit) mengarah ke Covid-19,” kata Nanung Hermawan, anak Harnanik.
Akibatnya, keluarga tak memiliki akses membesuk dan menjaga Harnanik selama perawatan. Hingga akhirnya, pihak rumah sakit menghubungi keluarga, dan menginformasikan bahwa Harnanik telah meninggal dunia.
“Senin sekitar jam 10 pagi,” tutur Nanung.
Mendapat kabar duka ini, keluarga bersama warga sekitar lantas menyiapkan segala keperluan pengurusan jenazah, termasuk menggali liang lahad untuk peristirahatan terakhir jenazah.
“Di rumah semua sudah siap-siap,” terang Nanung.
Tidak hanya di rumah, seluruh dokumen pemulangan jenazah juga telah dibereskan oleh suami Harnanik.
“Semua (berkas rumah sakit) sudah ditandatangani, juga sudah melakukan doa-doa untuk jenazah,” ungkap Nanung.
Sampai tiba masanya, suami Harnanik atau ayah Nanung, membuka kain penutup jenazah. Di sinilah, baru terungkap bahwa jenazah tersebut bukan Harnanik.
“Terus lihat ke ruang isolasi, ternyata ibu saya masih ada di situ,” ujarnya.
Tidak diketahui apakah insiden kekeliruan ini akan dibawa ke ranah hukum oleh keluarga pasien.
Namun yang jelas, masih dari sumber yang sama, pihak rumah sakit telah menyampaikan permohonan maafnya, yang disampaikan oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Mardi Waluyo dr Herya Putra.
“Kepada keluarga kita sudah sampaikan permohonan maaf,” tuturnya.