Kesaksian Mengejutkan Anak Freddy Budiman Usai Ayahnya Tewas di Tangan Regu Tembak


Foto:Ist
Foto:Ist

Mantan gembong narkoba kelas kakap, Freddy Budiman dieksekusi mati oleh regu tembak dari Brimob Polda Jawa Tengah di lapangan tembak Limus Buntu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 29 Juli 2016.

Freddy Budiman divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena terbukti mengimpor 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012 silam.

Lima tahun pasca-kematian Freddy Budiman, seorang anaknya yang diketahui bernama Fikri Fernanda Budiman memberikan kesaksiannya melalui tayangan video di channel YouTube Gritte.

Fikri mengatakan, saat kunjungan terakhir Freddy Budiman minta kunjungannya dilakukan di kamarnya. Karena ada beberapa obrolan yang ingin dilakukan secara intim. Freddy bercanda ingin memandikan anaknya lagi. Ia tetap tenang tidak seperti orang yang ingin diesksekusi mati.

“Gue ngeliat sendiri dia gak ada rasa kesedihan, kayak masih bercanda aja gitu loh,”ujar Fikri dikutip Senin (22/3/2021).

Saat itu, dirinya menangis mendengar tidak lama lagi ayahnya akan dieksekusi oleh regu tembak dari Brimob di Nusakambangan.

“Hal yang membuat gua kuat sampai sekarang, pesan papa waktu itu adalah: dedek boleh sekarang nangis sebanyak-banyaknya. Keluarin aja semua tangisan, semua kesedihan dedek keluarin sekarang, setelah papa udah gak ada, setelah dedek keluar dari lapas ini, dedek udah gak boleh lagi nangis, dedek harus jadi laki-laki yang kuat, jadi laki-laki yang punya mental yang kuat dan bisa berjuang di kehidupan ini,”ujar Fikri menirukan pesan ayahnya.

Freddy Budiman saat itu kata dia minta dimundurkan eksekusinya setelah sholat Isya. Sebelum dieksekusi, mereka makan dan sholat Isya berjamaah setelahnya. Fikri pun mengingat dirinya disuapin untuk terakhir kali oleh ayahnya.

“Sampe keluar pintu aku teriak “Aku sayang papa” Sebenarnya pengen Fikri mandiin, tapi dilarang akrena takut mempengaruhi psikologi dia. Akhirnya ayahnya sampai dengan kondisi sudah dimandiin dalam peti mati,” pungkasnya.


Like it? Share with your friends!