PalingSeru – Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang dikenal sebagai Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menyisahkan beragam sejarah yang sangat dihormati warga. Salah satu keturunan Mabh Priok yaitu Habib Ali menceritakan, setelah 23 tahun dimakamkan, pada saat itu pemerintah hendak membangun pelabuhan di daerah itu.
“Rupanya pemerintah Belanda masih ingin melanjutkan pembangunan pelabuhan tersebut. dengan cara pengekeran dari seberang (yang sekarang dok namanya). Alangkah terkejutnya pemerintah Hindia Belanda saat itu, ketika dilihat makam itu ada orang yang sedang duduk berjubah putih sedang memegang tasbih,” ucap Habib Ali.
Kemudian, berdasarkan kesimpulan dari mediasi yang dilakukan sebelumnya maka makam tersebut akan dipindahkan. Namun, sebelum makam itu dipindahkan hendaknya menghubungi terlebih dahulu adiknya yang bernama Habib Zein Bin Muhamammad Al Haddad yang bertempat tinggal di daerah Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.
Akhirnya pemerintah Belanda menyetujui atas permintaan Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad. Kemudian, Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad, dalam khatwalnya membenarkan bahwa itu merupakan makam saudaranya yang sudah lama tidak ada kabar.
“Ini adalah makam saudaraku Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad yang sudah lama tidak ada kabarnya,” ungkapnya.
Kemudian, makam Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad, dipindahkan di jalan Dobo yang masih terbuka dan luas. Sebelum akhirnya dipindahkan, Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad menetap selama 15 hari untuk melihat suasana makam tersebut.
“Dalam proses pemindahan jasad Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad, masih dalam keadaan utuh disertai aroma yang sangat wangi. Kain kafan masih utuh, kelopak matanya bergetar seperti orang hidup” ujar Habib Ali.