Palingseru.com – Meli Handayani (27), Guru TK Darusalam Desa Sumber Jaya, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan yang jadi korban penyiraman air keras pada 31 Mei 2021 lalu akhirnya sudah bisa dimintai keterangan.
Sebelumnya korban harus menjalani perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit di Kota Palembang, karena wajahnya mengalami luka lepuh, bahkan matanya nyaris buta akibat larutan asam kuat tersebut.
Namun beruntung, mata Meli masih berfungsi sebagaimana mestinya dengan bantuan kaca mata khusus.
“Alhamdulilah saya masih bisa melihat, tapi penglihatan saya kabur,” ucapnya di Mapolda Sumsel, saat memberikan keterangan kepada petugas, Selasa (15/6), dikutip Tribunnews.com.
Meli kemudian menceritakan lebih detail terkait perkara yang menimpanya. Berawal saat dirinya baru saja selesai dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Ketika masih berada di kelas sendirian, di saat bersamaan pelaku Sukarji (34) datang sambil menenteng botol air mineral berisikan air keras.
“Di situ dia bilang, kamu tidak menyangka kan saya datang ke sini,” ujar Meli menirukan perkataan tersangka saat itu.
Meli sendiri sudah merasa was-was dengan botol air mineral itu, apalagi saat botol mineral yang dipegang tersangka lumer hingga airnya jatuh ke lantai. Dengan cepat, Meli mengambil alat pel untuk membersihkannya.
Tapi di situlah hal nahas menimpanya. Oleh tersangka, larutan asam itu diusap dengan sarung tangan yang dibawanya, lalu disapukan ke wajah Meli yang tepat mengenai area sekitar matanya.
Korban sontak berteriak histeris, menahan rasa perih dan panas yang begitu menyakitkan.
“Saya langsung teriak minta tolong. Untungnya ada yang nolong dan cepat bawa saya ke rumah sakit. Kalau dia (tersangka) saya tidak tahu lagi ke mana,” ungkapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, motif penyiraman air keras terhadap guru TK ini ialah sakit hati karena cinta bertepuk sebelah tangan. Tersangka yang baru kenal korban selama 3 bulan terakhir kerap menyatakan cinta dan memaksa korban untuk menjadi istrinya.
“Saya tidak tahu dia mikirnya seperti apa. Cuma intinya selama saling mengenal, dia orangnya temperamen. Wajar saya mikir, kalau sama dia bagaimana ke depannya nanti,” kata janda satu anak ini.
Dan selama penolakan itu pula, korban seolah diteror pelaku, dengan menebar berbagai ancamam.
“Dia sering mengancam, tapi yang paling sering dia bilang mau buat saya gila,” lanjut korban Meli.
Meli pun berharap lelaki yang sudah membuat wajahnya hancur itu dijatuhi hukuman setimpal.
“Saya berharap dia dapat hukuman seberat-beratnya karena tega berbuat seperti ini,” tandasnya.