Palingseru.com – Inilah salah satu alasan kenapa kita sebaiknya menghindari berhutang jika tidak benar-benar dalam kondisi terdesak.
Dampak yang ditimbulkan sungguh mengerikan, bisa-bisa nyawa menjadi taruhannya.
Seperti kasus yang terjadi di wilayah hukum Denpasar, Bali ini.
GB, seorang warga berusia 34 tahun berakhir meregang nyawa akibat hutang yang dimilikinya.
Sebelum pembunuhan terjadi, GB lebih dulu didatangi sejumlah debt collector dari PT BMMS karena sudah menunggak angsuran sepeda motor selama setahun.
Kemudian oleh kakaknya, KW (35), korban GB diajak mendatangi kantor langsung untuk melakukan negoisasi.
“Setelah tiba di lokasi ada pembicaraan dan tidak ada kesepakatan, sehingga terjadi keributan,” jelas Kapolresta Denpasar, Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat konferensi pers, Senin (26/7).
Situasi di lokasi pun semakin memanas, dengan GB mengeluarkan senjata tajam. Namun karena kalah jumlah, GB dan KW memutuskan kabur hingga kemudian dikejar oleh para debt collector yang berjumlahkan 7 orang dengan masing-masing membawa senjata tajam, kursi hingga batu, dilansir Kompas.com.
Aksi kejar-kejaran antara GB dan para debt collector pun terhenti di kawasan Pasar Monang-maning.
Di sinilah, korban dianiaya oleh ketujuh debt collector hingga tewas di tempat.
Dan kini, ketujuh pelaku yang masing-masing berinisial BB, DBB, FK, GB, GBS, JBL, dan WS telah diamankan di hari yang sama dengan lokasi berbeda. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.