Pedagang Perempuan Dianiaya Preman Malah Jadi Tersangka, Tulisan di Foto: “Inilah Hukum di Indonesia, Aku Korban, Aku Tersangka…”


via: kompas.com

Palingseru.com – Ini adalah perkembangan terkini dari kasus penganiayaan yang dilakukan oknum premanisme terhadap pedagang di Pasar Gambir, Kelurahan Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada awal September lalu.

Rosalinda Gea, perempuan yang menjadi korban penganiayaan hingga harus dirawat di rumah sakit kini malah jadi tersangka.

Kabar ini mencuat dari tangkapan layar unggahan akun Rosalinda Gea berupa surat panggilan polisi dan tiga video, yang juga dibubuhi keterangan: “Ini lah hukum di indonesia ini akulah yg korban yg dianiayai 4 orang premanisme 5.september 2021 beberapa hr yg lalu di pajak gambir aku pula lh yh jadi tersangka. Sama siapa lagi aku mengadu tentang keadilan ini, #pak.”

Apa yang menimpa Rosalinda sekarang ini pun menimbulkan pertanyaan besar. “Bagaimana bisa?”

Padahal sudah jelas-jelas dia yang menjadi korban, mendapat luka atas pemukulan yang dilakukan Beni bersama rekan premannya. Putrinya yang baru berusia 13 tahun bahkan ikut menjadi korban.

Dan dengan adanya fakta ini, Rosalinda langsung trauma hingga bertambah pendarahan, seperti yang diungkapkan suaminya, Tak Endang Hura.

“Jadi sekarang kita lagi di lokasi klinik pasar 9 Tembung, lagi melaksanakan opname. Karena lagi pendarahan dia. Terpaksalah opname gara-gara pukulan preman yang beberapa hari lalu di Pajak Gambir,” kata Endang saat dihubungi via telepon, Kamis (7/10).

“Tiba-tiba sore sampai surat panggilan polisi dari Polsek bahwa dia jadi tersangka dalam laporan si Beni (preman) si pelaku itu. Jadi dari situ trauma dia, kayak jantungan. Jadi bertambahlah pendarahan karena jatuh memikirkan itu. Enggak sadar dia dari semalam,” lanjut Endang, dilansir dari Kompas.com.

Endang menjelaskan, pendarahan istrinya bersumber dari bagian jahitan bekas melahirkan anak ketiganya yang melalui operasi cesar.

Sebagai suami, Endang jelas ingin keadilan bagi istrinya. Terlebih melihat kondisi istrinya yang trauma dan mendapat luka hingga dirawat di RS pasca penganiayaan tersebut.

Ditambah, tangan anaknya juga sempat bengkak dan harus berulang kali dibawa ke tukang pijat untuk menyembuhkan tangannya dan agar sang anak tidak terus menangis kesakitan.

“Saat ini yang paling saya harapkan adalah selesainya masalah. Istri dan anak saya mendapatkan keadilan,” tutur dia lirih.


Like it? Share with your friends!