PalingSeru – Seorang guru honorer di SMP Negeri 44 Takengon, Aceh Tengah hanya mendapat bayaran Rp. 10 ribu per bulan. Namun, guru yang mengajar Jasmani dan Rohani ini tetap megajar sepenuh hati meski bayarannya tidak setimpal.
Setiap hari, Nirwana harus menempuh jarak 30 kilometer dari pusat Kabupaten Aceh Tengah ini, tepatnya berada di Kampung Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Disekolah tersebut, tercatat ada 10 guru honor mengabdikan diri dengan honor yang sangat minim.
Ia rela mengajar anak-anak itu karena memiliki motivasi demi masa depan anak-anak didiknya. Nirwana juga harus mengorbankan tenaga dan pikiran, termasuk mengorbankan keluargannya demi anak-anak didiknya.
Ia dan suaminya harus bisa membagi waktu agar bisa mencukuppi kebutuhan keluarga. Pada jam sekolah, ia harus mengajar. Kemudian, setelah sekolah ia dan suami menggarap kebun dengan menanam sayuran yang bisa dijual kepasar.
“Dari hasil kebun inilah kami bertahan untuk tetap bisa mengabdikan di SMP Negeri 44 Takengon,” ungkapnya.
Nirwana ikhlas mengabdikan dirinya untuk mengajar anak bangsa. Namun, ia hanya berharap pengabdian ia dan teman-temannya bisa bernasib baik. Setidaknya, ia dan teman-temannya tidak sulit menjadi pegawai negeri sipil (PNS), minimal pemerintah daerah mengangkat mereka sebagai guru kontrak.
“Itu sebagai penyemangat dan penghargaan bagi guru honor yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak negeri di pelosok Aceh Tengah,” ujarnya.