Terungkap Manfaat Harta Karun di Lumpur Lapindo Lebih Mahal dari Emas


Satu pesawat Casa NC 212 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara 1 Puspenerbal, melintas di atas pusat semburan lumpur panas Lapindo Sidoarjo, Rabu (26/11). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan membangun jalur rel baru yang terletak di sebelah barat tanggul lumpur Lapindo sepanjang 10 Km senilai Rp200 miliar, guna mengantisipasi rel kereta api di Porong, Sidoarjo, dari ancaman lumpur Lapindo. ANTARA FOTO/Eric Ireng/ss/mes/14

Sekelompok ahli dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan kandungan logam tanah jarang (rare earth) terkandung di lumpur Lapindo Sidoarjo. Penemuan ini menyita banyak perhatian karena kandungannya dianggap memiliki banyak kegunaan.

Pakar teknologi lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto, M.Sc mengatakan mineral di dalamnya merupakan logam tanah jarang besar manfaatnya untuk menunjang berbagai perkembangan teknologi.

Ganden menuturkan logam tanah jarang di dalam rumus kimia sistem periodik masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida.

Selain masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida, logam tanah jarang juga disebut sebagai logam transisi. Logam itu sangat penting dan memiliki harga yang cukup tinggi karena digunakan untuk teknologi tinggi seperti campuran logam pada bidang meterologi.

“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitanya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meterologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semi konduktor. Sehingga logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas, dan platina,” ucap Ganden dalam keterangan resmi dikutip, Kamis (27/1).

Gaden menjelaskan logam tanah jarang merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamya seperti lithium, dan scandium seperti yang ditemukan di lumpur Lapindo Sidoarjo.

Untuk diketahui lithium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik.

Selain potensi dari pemanfaatan lithium, scandium juga memiliki potensi tak kalah besar. Scandium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, karena logam scandium memiliki daya tahan yang kuat, sehingga logamnya tidak meleleh meskipun lampu tersebut memiliki watt yang sangat tinggi.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, scandium juga banyak digunakan untuk semi konduktor.
“Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” tutupnya.


Like it? Share with your friends!