Beredar video seorang Tenaga Kerja Wanita ( TKW) asal Indonesia melabrak seorang oknum yang diduga petugas Bea Cukai hingga viral di media sosial.
Bukan tanpa sebab, TKW tersebut protes lantaran mengalami mendapatkan denda pajak hingga jutaan rupiah untuk membeli sebuah gamis.
Tak hanya itu, saking murkanya, TKW di Hongkong itu menyinggung kasus Rafael Alun Trisambodo yang belakangan masih menjadi sorotan.
Melalui sambungan telepon, TKW tersebut melayangkan protesnya lantaran dirinya beli gamis Rp 200 ribu namun kena pajak Rp 9 juta.
Diketahui TKW asal Indonesia yang bekerja di Hongkong itu bernama Yuni.
Yuni mengaku berniat membeli barang berupa gamis seharga Rp200 ribu.
Namun, ia mendadak syok ketika mendapatkan tagihan yang begitu besar.
Dikutip dari video yang diunggah di akun Twitter @Heraloebss, Yuni dikenai sanksi mencapai Rp9 juta.
Video yang viral di media sosial yang memperlihatkan aksi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) ketika melayangkan protes kepada oknum yang diduga petugas Bea Cukai.
TKW yang bekerja di Hong Kong itu melayangkan sejumlah kebingungannya usai kedapatan harus membayar denda pajak jutaan untuk barang seharga Rp200 ribu.
Perseteruan Yuni dengan oknum yang diduga petugas Bea Cukai tersebut menuai sorotan dari publik.
Akun Twitter @Heraloebss membagikan video tersebut dengan narasi menghubungi oknum pegawai Bea Cukai dan menumpahkan segala uneg-uneg-nya.
“Oknum Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kena damprat TKW Hongkong,” tulis akun dalam cuitannya.
Dalam unggahan tersebut, akun Twitter @Heraloebss turut menandai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Prastowo Yustinus pada Kamis (30/3/2023).
Dalam video itu, tertulis narasi Yuni membeli gamis seharga Rp200 ribu.
Namun, gamis yang dibelinya tersebut dikenai pajak bea cukai dengan nilai tidak masuk akal.
Nominal pajaknya mencapai yakni Rp 9 juta.
“Oknum (Bea Cukai) kena mental. (TKW di Hongkong) beli gamis Rp200 ribu kok kena bea cukai Rp 9 juta denda,” demikian narasi dalam video.
Sementara itu, saat didengarkan dalam video, Yuni tampak mempertanyakan alasan gamisnya dikenai denda pajak Rp 9 juta.
Ia dengan nada tinggi terus mencecar oknum pegawai Bea Cukai itu untuk memberikan penjelasan lewat sambungan telepon.
Awalnya, Yuni menanyakan kasus adanya anak pejabat pajak yang melakukan penganiayaan ke putra pengurus GP Ansor.
Yuni pun bertanya ke oknum tersebut apakah pejabat itu merupakan atasannya.
“Sampeyan orang pajak ta pak? Bukannya saya tidak peduli sampeyan orang pajak. Atau kemarin itu yang punya kasus sama anaknya GP Ansor itu atasannya sampeyan?” ujar Yuni, dikutip dari video yang diunggah oleh akun Twitter @Heraloebss.
“Kan yang kemarin pajak-pajak itu kan bohong kan ternyata? Mereka korupsi gitu hlo pak? Saya ingin memastikan gitu hlo,” imbuh Yuni emosi.
Cecaran Yuni itu kemudian dijawab sosok pria diduga oknum pegawai pajak dengan suara tidak jelas.
Karena sudah tidak sabar, Yuni langsung memotong pembicaraan dengan ngegas.
Ia kemudian menjelaskan situasinya yang juga menjadi ‘korban’ Bea Cukai.
Ramai warganet yang menyerbu kolom komentar unggahan tersebut.
“Sek ojo nyocot sek (sebentar tunggu dulu, jangan bicara terus). Aku ki bingung sekarang. Mana ada beli gamis Rp 200 ribu kok dendanya Rp 9 juta. Gek dodol opo kui?” ucap Yuni emosi.
Namun, suara pria dari dari sambungan telepon lain justru menyinggung kesanggupan Yuni membayar denda itu.
Mendengar itu, Yuni pun semakin naik pitam.
“Aku bukan masalah sanggup enggak sanggup. Paijo bukan masalah sanggup tidak sanggup. Saya itu harus komunikasi dengan keluarga,” tandasnya.
Ramai warganet yang menyerbu kolom komentar video tersebut.
Meski demikian, belum bisa dipastikan apakah kasus yang menimpa Yuni itu dilakukan oknum pegawai Bea Cukai atau penipu.
Pasalnya, belakangan marak terjadi penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai atau petugas pajak.
Sementara itu, pihak Bea Cukai belum memberikan klarifikasi secara rinci terkait kebenaran video viral kasus TKW di Hongkong tersebut.
Namun, akun Twitter resmi Bea Cukai sempat membalas video itu.
Akun Twitter Bea Cukai hanya meminta masyarakat untuk mewaspadai penipuan atas nama Bea Cukai, terutama ketika berbelanja online.
“Sahabat Bea Cukai, penipuan mengatasnamakan Bea Cukai masih terus terjadi. Harap waspada selalu ketika berbelanja online,” pesan akun Twitter @beacukaiRI.
“Jangan tergiur dengan harga barang murah cenderung tidak wajar. Pembayaran terkait kepabeanan dan cukai dilakukan hanya melalui KODE BILLING, bukan rekening pribadi,” pungkasnya.
Hingga video tersebut viral, belum diketahui secara pasti apakah oknum merupakan pegawai Bea Cukai sungguhan atau hanya tipu-tipu
Waspada penipuan mengatasnamakan Bea Cukai yang masih kerap terjadi , jika tuips masih ragu apakah itu tindakan penipuan atau bukan bisa konfirmasi ke akun @beacukaiRI
— Voice of netizen ID (@VoiceNetizenID) April 1, 2023
CC @prastow @KemenkeuRI pic.twitter.com/u9h7FHmyKe