Atas baktinya kepada orang tua, Uwais al Qarni pun ditempatkan di surga oleh Allah SWT.
“Terus terang saya iri Bang! Dia jalan kaki, makanya saya ikuti dan saya tawarkan air minum. Alhamdulillah,” ujar Erianto, usai aksi heroik itu.
Eri adalah jamaah haji Kloter 15 embarkasi Kualanamu (KNO), Medan.
Kala personel Polisi Resort Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam itu memberi air mineral botolan, seorang wanita jamaah Indonesia lain, juga terllihat datang menawarkan susu segar kemasan.
Erianto melihat Uwais Al Qarni asal Karachi itu, saat perjalanan pulang dari lantai 3 jembatan Jamarat Mina.
Eri juga tak kuasa menyembunyikan respek dan rasa cemburunya.
“Ibu saya masih hidup Bang, sudah dua kali ber haji dia. Saya sudah baca kisah Uwais lama, tapi baru kali ini lihat menggendong ibu naik haji seperti ini di Mina.” kata Erianto.
Sebelumnya, saat Riswan menggendong ibunya dari maktab tenda Mina ke Jamarat, Tribun sudah melihat bakti sejati sang anak ke ibu.
Di sepanjang perjalanan, Riswan mengundang decak kagum, simpati dan respek banyak.
Diam-diam, banyak yang mengabadikan momen itu di sepanjang 2,1 km jalur Terowongan Mina ke Jamarat.
Dan, Tribun pun memberanikan diri mendekat dan bertanya, siapa gerangan sosok Uwais Al Qarni di Terowongan Mina ini.
Sayang, upaya mengorek informasi dalam terkendala “bahasa”.
Si anak hanya tahu beberapa kosa kata Arab atau Inggris sederhana. Sisanya, Urdu.
Informasi Nama, usia, asal, jumlah saudara Tribun peroleh dari pertanyaan bahasa Arab campur Inggris.
Sementara informasi, Riswan menggendong ibu dari Karachi, pakai lewat jalur laut, dan jalan kaki, mengunakan bahasa isyarat, dan gambar. (zil)