
Palingseru.com – Orang tua mana yang tidak ingin anaknya beretika baik tetapi perkembangan jaman dan etika berbanding terbalik. Kalau etika tidak diajarkan dengan baik maka akan adanya akibat yang lebih besar di masa depan. Maka apa yang perlu dilakukan untuk menata etika anak?
Beberapa Tahun lalu adanya pelajaran Budi Pekerti yang termaksud dalam pelajaran sekolah, mengajarkan pada anak-anak tentang bagaimana beretika yang baik. Sekarang pelajaran tersebut sudah tidak lagi termaksud dalam pelajaran sekolah. Seiringnya berjalanannya waktu terlihatnya semakin banyak anak-anak yang tidak beretika dengan baik. Merosotnya etika pada anak-anak menjadi suatu keprihatinan di kalangan orang tua.
Mewie (47) tampaknya setuju dengan adanya penurunan etika pada anak. Ia mempunyai pengalaman, anaknya yang berumur 13 tahun berani membentaknya, Ia pun sudah mulai mempunyai kesulitan untuk mengajarkan tata krama pada anaknya. Suaminya juga turut merasakan hal yang serupa.
Memang sekarang banyak anak-anak yang terlihat tidak lagi beretika dengan baik, tidak lagi mengucapkan kata tolong, menerima sesuatu dengan tangan kiri, bertamu ke rumah orang lain tanpa menyapa dan masih banyak perilaku lainnya yang tentunya tidak ingin dimiliki oleh anak anda. Apa kiranya yang dapat membuat anak-anak mempunyai etika yang baik?
Peran Orang Tua
“Peran Orang Tua sangat penting karena keluarga adalah pendidikan pertama yang didapat oleh anak dan disitulah peran orang tua untuk membentuk perilaku dan etika anak” tutur Ms Frida Sisca S.Psi seorang sarjana psikologi yang juga merupakan seorang Psikolog di salah satu sekolah di Jakarta Barat.
Orang Tua merupakan model atau teladan bagi anak-anaknya. Jika Orang Tua memiliki etika yang baik maka anaknya mencontoh orang tuanya karena anak-anak belajar dengan cara meniru orang tuanya.
Ms Rohajah Ramli S.pd,M.Si yang merupakan Kepala Sekolah suatu sekolah di Jakarta Barat berpendapat bahwa sedini mungkin anak diajarkan beretika yang baik mungkin dengan cara-cara yang sederhana seperti jika menerima sesuatu memakai tangan kanan tetapi akan sulit jika orang tua sibuk bekerja sehingga hilangnya waktu-waktu yang berkualitas untuk dihabiskan dengan anak mereka.
Maka orangtua harus memperlihatkan etika yang baik dan menyisihkan waktu yang berkualitas bersama anak agar anak-anaknya pun akan beretika baik.
Sekolah
Sekolah merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk etika. Sekolah mengajarkan disiplin dan cara-cara dasar berperilaku. “Pelajaran budi pekerti seharusnya bukan hanya sebatas teori tetapi yang penting adalah praktek penerapan budi pekerti tersebut.Lebih baik mempelajari nilai budi pekerti dengan memberikan suatu role model. ” Kata Frida Sisca S.Psi
Guru harus menjadi suatu role model atau teladan yang baik untuk anak-anak. Kebanyakan waktu anak dihabiskan di sekolah maka guru mengambil peran penting untuk mengkomunikasikan nilai-nilai penting salah satunya adalah tata krama karena pada dasarnya anak mencari figur yang dapat diteladani .
“Sekolah sebagai lingkungan lain selain rumah yang dapat mendukung dan mengkonfirmasi akan pentingnya memiliki etika yang baik” tambah Rohajah
Media
Media juga turut serta membentuk etika anak. Tidak sedikit televisi yang menampilkan program yang hanya menghibur tapi tindak memberi didikan yang baik pada anak. Banyak sinetron yang mengajarkan anak-anak untuk berbicara tidak sopan pada orang tua, untuk berbuat jahat kepada pembantu dan perilaku tidak baik lainnya. Maka sangat pernting untuk orang tua untuk menseleksi acara-acara yang akan ditonton oleh buah hati.
Bukan hanya TV saja yang harus di seleksi bahkan media cetak pun harus juga diseleksi seperti komik dan novel.
Maka pelajaran Budi Pekerti tidak harus ada lagi tetapi penerapannya masih harus berjalan. Orang tua juga harus terus mengkomunikasikan etika yang baik dan menjadi figur dan panutan yang baik bagi anak.
Artikel ini ditulis oleh Venesa Angga