Di Tanah Toraja Ada Mayat Yang Bisa Berjalan Sendiri


REU-INDONESIA-2

Palingseru.com – Salah satu keunikan budaya di Tanah Toraja ini dengan aktivitas mayat yang jhidup kembali seperti di film Resident Evil . Tanah Toraja ini terletak di provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki keunikan budaya tersendiri.

Seperti yang dilansir dari Liputan6.com, inilah dia beberapa keunikan budaya di tanah Toraja . Yuk, simak bersama :

1. Rahasia Mayat Tidak Membusuk

Di tanah Toraja ini memiliki kebudayaan mayat yang tidak pernah membusuk. Seperti mayat yang ditemukan di Gua tepat di desa Silanang ini terdapat mayat utuh tapa balsem dan tanpa di beri ramuan namun keadaannya tidak ada membusuk sama sekali. Menurut masyarakat setempat, mempercayai bahwa gua tersebut yang memiliki suatu kandungan zat dimana jika mayat di masukan kedala gua tersebut akan awet sehingga tidak membusuk.

2. Upacara Ma’ nene

Di tanah Toraja juga memiliki kebudayaan semacam upacara Ma’ nene yakni  sebuah upacara adat yang bertujuan untuk mengganti pakaian mayat pada leluhur. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara yang diperingati sebelum  setiap bulan Agustus tepat sebelum musim panen untuk menghidari ladang dan sawah mereka terkena kerusakan hama tikus dan lainnya.

3. Sejarah Upacara Ma’ Nene

Di Tanah Toraja memiliki upacara adat seperti upacara Ma’ Nene yang memiliki sejarah ketika berawal dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek, yang datang ke hutan pegunungan Balla. Pong menemukan sebuah jasad manusia yang telah meninggal dunia dengan kondisi yang cukup memprihatinkan dan kemudian jasad itu dikenakan pakaian yang layak untuk dikuburkan di tempat aman.

Setelah menjalani penguburan mayat ini, hidup Pong jauh lebih baik bahkan pertanian miliknya jauh lebih mendapatkan hasil yang berlimpah. Dan ketika berburu Pong pun lebih mudah mndapatkan hewan buruan. Ketika Pongsedang berburu di hutan itu, ia sering bertemu dengan arwah yang dirawatnya yang kemudian arwah tersebut ikut membantu dalam perburuan Pong sebagai petunjuk jalannya.

Dari kejadian inilah Pong memiliki simpati terhadap beberapa jasad untuk selalu di rawat dan dihormati. Dan ritual inipun ia wariskan kepada masyarakat Brapupu. Sehingga sampai saat ini masyarakat Brapupu selali mengadakan upacara Ma’ Nene sebelum panen, untuk mendapatkan hasil panen yang berlimpah.

4. Prosesi Ma’ Nene

Saat upacara Ma’ Nene akan dilaksanakan. Prosesi pertama yang harus dilakukan masyarakat Brapupu ini dengan mengunjungi pemakaman leluhur di pekuburan Patane di Lembang Paton, Kecamatan Sariale, ibu kota Kabupaten Toraja Utara.

Kemudian sebelum peti di buka para tetua Ne’ Tomina Lumba, membacakan doa dalam bahasa Toraja Kuno. Setelah itu, mayat tersebut diangkat dan mulai dibersihkan dari atas kepala hingga ujung kaki dengan menggunakan kuas atau kain bersih. Kemudian mayat trsebut dipakaikan baju yang baru dan kemudian kembali dibaringkan di dalam peti tadi. Saat prosesi tersebut berlangsung , kaum lelaki membentuk lingkaran menyanyikan lagu dan tarian yang melambangkan kesedihan.

Nah, itulah dia tradisi di Tanah Toraja ada mayat yang bisa jalan sendiri.


Like it? Share with your friends!