Palingseru.com – Setiap negara memang memiliki adat istiadat tersendiri. Seperti di Ethiopia ini, disini memiliki tradisi mengerikan dimana bagi mereka yang memiliki seorang bayi , maka akan dibuang ke sungai buaya. Namun, bayi yang dibuang di sungai buaya ini jika bayi tersebut dianggap sebagai bayi sial.
Tradisi ini telah ada turun temurun dan masih berlangsung sampai sekarang. Setidaknya 300 bayi meninggal sia-sia karena dianggap Mingi.
Tradisi bayi yang akan dibuang ini dialami oleh Buko Balguda (45 tahun) yang merupakan seorang wanita asal desa suku Karo, Omo Valley, Ethiopia. Wanita ini semua kisah sedihnya dimana akibat tradisi ini dia telah kehilangan 15 bayinya.
Ke 15 bayinya ini , semuanya dianggap sebagai Mingi (pembawa sial) dan harus dibunuh untuk melindungi seluruh desa. Bahkan, pembunuhan bayi sial ini diperlakukan dengan sangat kejam dimana cara membunuh bayi ini dengan ditinggalkan sendirian di rawa-rawa hingga meninggal karena kelaparan atau dimakan oleh binatang buas.
Bahkan, selain itu ada cara lain lagi yakni dengan melempar bayi atau anak-anak ke sungai yang penuh buaya. Walaupun pemerintah Ethiopia sudah melarang tradisi ini, namun tradisi ini masih saja ditemukan.
Namun , ketika seorang pria ingin bayinya selamat , pria ini langsung menyerahkan bayinya pada polisi dan meminta mereka mengamankan bayinya. Sekarang bayi itu sudah berusia balita dan tampak sehat. Banyak warga suku melakukan hal serupa atau menitipkan bayinya pada panti asuhan.
Mengingat masalah ini lembaga sosial dan panti asuhan juga mengambil alih dengan memberikan jasa untuk menampung dan membesarkan bayi – bayi yang dianggap Minggi tersebut.