Palingseru.com – Setiap negara pastinya memiliki konflik antar negara yang lainnya. Hal ini membuat mereka harus memiliki alat perang serta orang yang menjadi tentara untuk berperang.
Pastinya, mereka harus memiliki kahlian khusus dalam berperang. Oleh karena itu, di zaman dahulu ada beberapa negara yang melatih anak-anak mereka sejak kecil untuk menjadi tentara agar bisa berperang.
Orangtua mereka rela mengambil masa bermain anak-anak mereka untuk melatih anak-anaknya berperang.
Nah, mau tau negara mana saja yang melatih anak-anaknya untuk berperang sejak kecil? Yuk, langsung saja kita simak ulasannya yang berikut ini, seperti dilansir Merdeka.com.
1. Afghanistan
Afghanistan merupakan salah satu negara yang tega mengambil masa kecil anak-anak disana untuk dilatih menjadi tentara. Mereka diajarkan meledakan bom, membidik dengan AK-47, serta melakukan bom bunuh diri. Ada sekitar 200 anak dibawah umur yang menjadi korban untuk dilatih berperang.
2. Kongo
Di Kongo anak-anak di bawah umur tidak lagi dijadikan tentara suka rela tetapi diculik dan dipaksa untuk ikt berperang. Mereka diajarkan memakai senjata, meledakan bom, memasak, bahkan menjadi budak seks.
3. Uganda
Uganda juga merupakan negara yang sangat kejam, yang tega mengambil anak-anak kecil dari orangtua mereka untuk dijadikan tentara perang. Pemimpin Uganda tidak perduli anak itu perempuan atau laki-laki. Mereka melatih anak-anak untuk menggunaka senjata, dan meledakan bom. Sedangkan yang perempuan dijadikan sebagai budak seks secara paksa.
4. Myanmar
Negara yang satu ini cukup mengagetkan karena setelah menandatangani surat perjanjian untuk tidak lagi menggunakan anak-anak untuk berperang, tapi kini malah menculik anak-anak untuk dilatih berperang. Anak-anak tersebut kebanyak dijadikan pembantu seperti untuk bersih-bersih markas dan menyiapkan makanan.
5. Somalia
Negara Somalia memang memiliki konflik yang sangat memprihatinkan. Banyak tentara-tentara dewasa yang mati ketika berperang hingga kini anak-anak kecil yang dipaksa untuk berlatih berperang untuk menggantikan para tentara perang yang sudah meninggal tersebut.
Nah, itulah dia ke lima negara yang melatih anak-anak kecil untuk berperang.