Palingseru.com – Setelah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, Presiden Jokowi belum juga mengumumkan komposisi dan struktur kabinetnya untuk periode lima tahun mendatang. Hal ini membuat kerugian pada beberapa hal di Indonesia.
Presiden Joko Widodo dikatakan sangat lamban untuk memutuskan siapa saja yang akan menjadi anggota kabinetnya dalam periode lima tahun ke depan.
Hal ini dikarenakan dari 34 daftar nama calon menteri yang diberikan Jokowi ke KPK, ada 8 nama calon menteri yang mendapat rapor merah lembaga antirasuah itu.
Sehingga KPK meminta Jokowi untuk tidak memilih ke 8 nama tersebut sebagai anggota kabinetnya. Hal ini membuat semakin lama Jokowi mengumumkan struktur kabinetnya.
Nah, dihitung dari lamanya Jokowi umumkan struktur kabinetnte, ada lima kerugian yang terjadi di Indonesia. Seperti dilansir Merdeka.com, berikut inilah dia ke lima kerugian tersebut.
1. Pemerintahan vakum
Lamanya Presiden Joko Widodo mengumumkan struktur kabinetnya membuat tampuk kepemimpinan disetiap kementerian menjadi kosong, sehingga terlihat pemerintahan tidak berjalan dengan baik selama tiga hari setelah Jokowi menjadi Presiden.
2. Pencairan anggaran tertunda
Satu lagi kerugian yang terjadi akibat lamanya Presiden Joko Widodo mengumumkan struktur kabinetny adalah pencairan anggaran menjadi tertunda. Hal ini dikarenakan kekosangan kementerian keungan yang akan menyetujui tentang pencairan anggaran tersebut, sehingga jika tidak ada menteri keuangan pencairan anggaran akan tertunda.
Namun, menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika, hal ini tidak berdampak besar , hanya kecil saja, dan tidak akan berdampak besar karena memang sudah adanya anggaran sebelum pergantian kabinet.
3. Banyak PR Pemerintah mandek
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ditegur oleh Ketua Apindo Sofjan Wanandi jika tidak cepat mengumumkan struktur kabinetnya. Karena hal ini akan membuat pemerintahan menjadi mandek dan banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan. Sehingga Ketua Apindo Sofjan Wanandi meminta Jokowi dengan cepat mengumumkan struktur kabinetnya.
4. Kementerian tak bisa ambil kebijakan strategis
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa kementerian tidak bisa ambil kebijakan strategis untuk menangani tugas-tugas menteri saat belum ditentukan. Hal ini dikarenakan hanya kementerian saja lah yang memiliki wewenang untuk kebijakannya. Oleh karena itu, kementerian tidak boleh dibiarkan kosong dalam waktu yang lama.
5. Pasar gelisah dan khawatir
Lamanya Presiden Jokowi mengumumkan struktur kabinetnya membuat pasar menjadi gelisah dan khawatir. Hal ini dikarenakan timbulnya pikiran negatif dari pasar mengenai harapan palsu yang diberikan oleh Jokowi. Pihak pasar takut jika Jokowi hanya memberi harapan palsu pada mereka melihat keadaan struktur kabinet yang belum disusun oleh Presiden Jokowi.
Nah, itulah dia ke lima kerugian yang terjadi akibat lamanya Jokowi umumkan struktur kabinetnya