Palingseru.com – Gunung Suru masih menjadi tujuan bagi warga yang hendak melakukan ritual pesugihan melalui cara memelihara tuyul. Bahkan, tersiar kabar rusaknya Batu Ogal Agil yang menjadi tempat tuyul berkumpul karena adanya peperangan antardukun.
Kenapa dukun, karena konon dukun yang satu dengan lainnya saling serang untuk mendapat “job” mencarikan tuyul. Ceritanya ada dukun hebat yang kalah perang, kemudian merusak istana tuyul dengan ditandai meruntuhkan Batu Ogal Agil.
Hal itu dikatakan oleh Kabag Pembangunan Desa Jogotirto, Maryadi. Kendati demikian, dirinya saat ini tak mengetahui apakah aktivitas mencari pesugihan dengan mengambil tuyul di Gunung Suru masih ada atau tidak. Jika ada, kata dia, biasanya dilakukan oleh dukun atau orang yang tinggal jauh dari lokasi atau bukan warga sekitar.
“Kalau orang sini, saya kira enggak ada dukun atau yang mau mencari tuyul. Tapi, enggak tahu kalau orang jauh,” katanya saat ditemui di Okezone di Balai Desa Jogotirto.
Menurutnya, tidak mudah untuk memelihara tuyul, dan sebaliknya ada pendapatan yang diperoleh bagi pemelihara tuyul. Hal itu bergantung dari transaksi dalam sesaji. Misalnya, dalam sesaji itu pencari tuyul itu menjatuhkan uang Rp100 ribu, maka dia akan memperoleh uang sebanyak Rp 100 ribu per hari.
“Saat transaksi pertama kali berapa, misal Rp100 ribu, ya dia akan mendapat uang sebanyak itu setiap hari. Kalau Rp1 juta, ya pendapatan itu setiap harinya,” jelasnya.
Saat disinggung, apakah ada warga Jogotirto yang memelihara Tuyul? Maryadi hanya diam sambil menghela napas. Begitu juga apakah mengetahui keberadaan dukun pengantar dalam mencari tuyul, dia menggelengkan kepala pertanda tidak mengetahuinya.
Sumber: Okezone.com