[ads1]Palingseru.com – Untuk menjadi langsing banyak wanita akan melakukan diet, namun apa yang akan kamu lakukan setelah diet perut kamu malah melelh, nah inilah yang dialami seorang wanita di New York .
Wanita berusia 34 tahun itu menceritakan telah sukses nenurunkan berat badan hingga 64 kg melalui makanan sehat dan olahraga teratur. Hanya saja, dietnya itu berdampak pada kondisi kulit perut.
Kulit perutnya ternyata tidak ikut menyusut sehingga pertunya seperti meleleh ke bawah. Hal ini menyulitknya berpakaian karena harus menyelipkan atau mejnepit kelebihan kulit itu disela-sela pakaian.
“Rasanya benar-benar memalukan. Bila ingin keluarm saya harus memastikan semua kulit tonjolan untuk dirapikan di atas,” kata Jen.
Sebagian besar lemak yang terjebak di perut longgarnya tergantung ke bawah pahanya menutupi bagian-bagian pribadinya.
“Kulit saya menurun sangat rendah dibawah pusar dan di atas (maaf) vagina saya. Bahkan aku bisa mengangkatnya seperti memeluk bayi,” ujarnya.
Dalam 10 bulan sejak ia melahirkan anak keempatnya, Lachlan, ia masih berjuang untuk mengurangi berat badan 14 kg terakhir sehingga total dietnya mencapai 88 kg.
“Aku itu terlihat baik ketika saya kompresi di perut, tapi ketika melepasnya, saya merasa seperti lilin meleleh,” ungkapnya.
Apa yang dialami oleh Jen adalah kelebihan kulit yang disebut pannus sehingga untuk menghilangkannya melalui proses panniculectomy.
“Keith (Suami Jen) tidak pernah menilai mengenai kondisi saya mengenai seksi, tapi kenyataanya kulitku memantul,” imbuhnya.
Pada bulan Februari 2014, dengan dukungan Keith, Jen pergi untuk konsultasi gratis dengan dokter bedah plastik di rumah sakit setempat. Tapi sementara dokter itu yakin dia bisa melakukan pekerjaan yang besar, hanya saja asuransi kesehatannya menolak untuk menutupi biaya sebesar US $ 10.000.
“Saya menangis di telepon dengan dokter bedah saya.Mungkin ini tanda saya tetap mempunyai perut meleleh,” katanya.
Akhirnya, selama tujuh bulan ke depan Jen mengajukan banding atas keputusan perusahaan asuransi dan akhirnya ditolak empat kali.
Tapi untuk sementara dia mulai blogging dan membuka pada Instagram, memperlihatkan realitas di balik penurunan berat badan ekstrim dengan lebih dari 1.000 pengikut.
Jen baru bisa membiayai operasinya setelah mengikuti saran temannya untuk membuat halaman GoFundMe.com untuk mengumpulkan dana. Ternyata responya diluar dugaan, karena banyak orang terkesan dengan kisahnya dan memberi sumbangan. Akhirnya Jen bisa melakukan operasi untuk mengurangi lemak diperut.
“Hampir setiap orang yang memiliki prosedur sedot lemak,” kata Jen yang mengaku dokter berencana untuk melakukannya juga selama operasi empat jam.
“Tapi begitu dia dihapus kulit ia menemukan bahwa ia tidak perlu melakukan sedot lemak,” ujarnya.
Setelah ia melepas perban Jen melihat perubahan dan perutnya datar. “Perut saya datar, aku bisa melihat ke bawah dan melihat vagina saya!”,” teriaknya.
Sekarang, Jen mengakui pada saat-saat tertentu tergoda kembali memiliki berat badan ekstrem. “Saya akhirnya bisa melihat semua kerja keras saya dan tidak memiliki semua kulit ekstra yang menganggu pikiran dan fisik saya,” ungkapnya.
Sumber: Tribunnews.com