Selama Satu Tahun Jadi Wapres Ini Kegarangan JK yang bikin Banyak Orang Takut


 

wapres-jk-jusuf-kalla_

[ads1]Palingseru.com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kini terhitung sudah genap satu tahun memimpin Republik ini. Untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla sendiri , selama mendampingi presiden Joko Widodo di pemerintahan RI kini terbilang sudah banyak memperlihatkan kegarangan.

Jusuf Kalla dikabarkan telah menyemprot’ pemerintahan negara-negara tetangga tanpa pandang bulu mulai dari Filipina hingga Australia.

Selama satu tahun menjadi Wapres , kegarangan Jusuf Kalla pun sangat terlihat jelas dan menariknya bisa bikin banyak orang takut. Dan seperti yang dilansir dari Liputan6.com, inilah dia kegarangan JK saat menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

1. Australia Harus Hormati Indonesia

Salah satu kegarangan Jusuf Kalla saat menjabat sebagai Wakil Presiden yakni dirinya pernah melontarkan sebuah maklumat dimana Australia harus menghormati Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah Australia menarik duta besarnya untuk Indonesia setelah dua warganya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dieksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Rabu dinihari 29 April 2015. Dan kabar tersebut pun di dengar oleh Jusuf Kalla hingga pada akhirnya JK menegaskan jika Australia harus hormati Indonesia meski tidak senang dengan eksekusi mati dua warga negaranya.

“‎Bagi kita, ya senang atau tidak, ini masalah hukum yang berlaku di Indonesia. Dan yang menentukan itu, sekali lagi hakim yang memutuskan hukuman mati,” ucap JK di Kantor Wapres, Jakarta pada Rabu 29 April 2015.

Namun aksi Jusuf Kalla ini tidak ditanggapi dan menurutnya penarikan dubes biasa dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan suatu negara yang dianggap merugikan.

“‎Kalau dia bereaksi keras dan menarik dubesnya itu perkara biasa dalam hubungan diplomatik suatu negara. Jadi menandakan ketidaksenangannya. Kita juga sering begitu, kembalikan dubes dari Australia, dari Brasil, biasa saja. Hubungan diplomatis bukan sekali ini saja, itu biasa saja,” tutur mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

2. Jangan Salahkan Indonesia

Jusuf Kalla juga menengaskan jika kekayaan hutan Indonesia sebagai paru – paru dunia. Maka dari itu, menjaga ekosistem merupakan tanggung jawab dunia, bukan hanya tugas Indonesia saja dan jangan pernah salahkan Indonesia jika terjadi sebuah bencana alam akibat pembukaan hutan.

“Menjaga hutan bukan tugas Indonesia dan negara-negara tropis saja,” ucap JK dalam acara Tropical Landscapes Summit: a Global Investment Opportunity di Hotel Shangri-La, Jakarta pada 27 April 2015 lalu.

Seperti yang baru ini kita rasakan jika Indonesia menerima sejumlah sindiran dari Malaysia dan Singapura akibat bencana kabut asap yang kerap kali diekspor ke negeri tetangga. Padahal, menurut dia, kerusakan alam di Indonesia tak cuma disebabkan negeri ini sendiri. JK menuturkan 50 tahun lalu hutan di Indonesia belum ada yang dirusak, masih asri dan hijau. Namun negara-negara maju datang dan mulai melakukan eksploitasi dengan tidak bertanggung jawab.

“Saya bilang 50 tahun lalu, hutan kita bagus 100 juta hektare dan siapa yang hancurkan? Itu negara-negara maju. Kita nggak tahu cara hancurkan hutan sampai Amerika bawa Caterpillar dan hancurkan hutan. Setelah mereka datang, perusahaan Jepang datangkan Komatsu dan hancurkan (hutan) lebih banyak lagi. Korea datang dengan Hyundai,” Jika ingin lakukan mitigasi perubahan iklim, jangan salahkan negara tropis seperti Indonesia dan Brasil. Tapi tetap pakai furnitur murah dari kami, Anda harus bayar lebih mahal. Kita harus kerja sama untuk memberantas yang merusak hutan kita.” tadas JK .

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini menuturkan, saat ada kabut asap, pihak Singapura dan Malaysia memprotes pemerintah Indonesia. Namun pemerintah tidak pernah dan tidak akan meminta maaf kepada negara-negera yang terkena imbas.

3. Singapura Jangan Cuma Bicara

Akibat kabut asap yang melanda Indonesia , Singapura seringkali memprotes ekspor asap. Namun dengan tegas JK mengatakan jika Singapura Jangan cuma bicara.  JK menyatakan, selama ini Pemerintah Indonesia sudah berusaha keras untuk memadamkan kebakaran api. Namun sulit untuk memadamkan kebakaran hutan dalam waktu singkat.

“Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silakan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara,” kata JK di New York, Amerika Serikat pada 28 September 2015. “Persoalannya kebakaran di Indonesia, selain cuaca yang panas, juga dibantu dengan angin. Segala usaha yang mampu kita lakukan, harus dilakukan, karena ini efeknya sudah ke negara lain. Kalau negara-negara lain merasa ingin ikut membantu silahkan,” ujar JK.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menetapkan perusahaan asal Singapura sebagai tersangka kebakaran hutan dan lahan seperti yang telah dilakukan penyidik setelah menemukan bukti cukup tentang keterlibatan perusahaan tersebut membakar puluhan hektar lahan di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.

4. Protes Arab Saudi

Kegarangan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang bikin banyak orang takut yakni ketika memprotes Arab Saudi. JK sempat memprotes keras tindakan Pemerintah Arab Saudi yang mengeksekusi mati 2 tenaga kerja Indonesia (TKI) Siti Zaenab dan Karni binti Medi Tarsim. Keduanya dieksekusi mati tanpa notifikasi kepada Pemerintah RI.

“Ya, diprotes lagi. Lebih keras lagi (atas eksekusi tanpa notifikasi),” kata JK di Kantor Wapres, Jakarta pada 17 April 2015.

Dalam protesnya itu, JK berhadapan langsung dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak.

“Kita sudah panggil dubes-nya (Dubes Arab Saudi). (Kita juga) minta Menlu protes itu agar (Arab Saudi) diberikan (nota protes), seperti hukum internasional lah,” tutur JK.

Menlu Retno Marsudi meminta kepada Tim Kemlu pun segera mulai edukasi kepada publik mengenai hukuman mati WNI di Saudi terkait 2 WNI yang dipandang paling kritis kondisinya, yaitu Zaenab binti Duhri Rupa dan Karni binti Medi Tarsim.

5.Tak Sesuai Etika

Setelah mendengar jika suap Australia terhadap kapal imigran itu sampai ke telinga Jusuf Kalla, dia langsung menindak tegas jika hal itu tak sesuai etika. Dikabarkan jika pada saat itu Australia diduga telah membayar kapten dan kru kapal pengangkut imigran asal Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar agar membawa kembali kapal tersebut ke wilayah RI‎.

“Namanya menyogok kan artinya? Orang saja menyogok salah, apalagi negara menyogok. Tentu tidak sesuai dengan etika-etika yang benar dalam hubungan bernegara,” ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Melihat tingkah Australia yang tidak sesuai etika ini , JK mengimbau agar prajurit TNI AL bersiaga dan mengamankan perbatasan. Ini menjadi tugas berat aparat, karena RI dan Australia dipisahkan Samudera Hindia.

6. Tak Boleh Tinggalkan RI

Peristiwa Filipina yang mengikutsertakan terpidana mati kasus narkoba Mary Jane sal Filipina ini juga JK memperlihatkan kegarangannya. Dalam penyelidikan kasus dugaan perdagangan manusia yang turut menimpa Marry  ini pemerintah menunda sementara eksekusi mati Mary Jane. Sehingga perempuan tersebut terhindar dari eksekusi mati jilid II.Namun begitu Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menegaskan, Mary Jane dilarang meninggalkan Indonesia.

“‎Tentu tidak (tak boleh meninggalkan RI), karena dia dalam keadaan terhukum di Indonesia. Ya, penyidik di Filipina dapat datang ke Indonesia. Kita harapkan masalah di pengadilan atau penyelidikan di Filipina itu, tentang otak daripada yang menggerakkan Mary Jane itu dapat dibongkar, dan untuk membongkar itu perlu Mary Jane jadi saksi. Itu penting sekali untuk kita. Karena penting juga ini (tahu) siapa otaknya, siapa penggeraknya,” ujar JK di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis 30 April 2015.

Nah, itulah dia sejumlah kegarangan JK yang bikin banyak orang ketakutan selama menjabat sebagai Wakil Presiden.


Like it? Share with your friends!