Palingseru.com – Menjadi bintang porno memang sangat menjanjikan di masa depan , sebab penghasilan yang didapat bisa membuat seseorang menjadi kaya raya. Penghasilan yang sangat besar ini membuat banyak wanita akhirnya tertarik untuk menjadi bintang porno.
Namun, mereka tidak tahu seperti apa kesengsaraan dibalik indahnya indutri pornografi. Banyak sisi gelap yang tak terungkap di balik indahnya industri pornografi.
Jika kamu ingin tahu kamu bisa menyimak kisah yang dibagikan oleh mantan bintang film porno Corina Taylor tentang pengalaman pahitnya saat masih menjadi bintang porno.
Seperti dilansir Merdeka.com, awalnya Corina adalah seorang penari telanjang yang tertarik ke industri pornografi karena diiming-imingi bayaran dan ketenaran. Lalu, Corina memenangkan kontes majalah pria dewasa dan langsung terbang ke Los Angeles untuk bergabung dengan agensi tersebut.
Lalu, di sana Corina di minta untuk tinggal di sebuah rumah yang isinya banyak sekali gadis-gadis yang memiliki impian sama dengan Corina. Saking banyaknya, Corina sampai merasa sumpek tinggal di sana.
Selama di sana, Corina harus membayar USD 700 untuk tinggal di sana. Corina mulai mengikuti syuting film porno dan namanya pun cepat terkenal karena ia pandai berakting adegan panas. Total, ia sudah membintangi 60 judul fil porno.
Namun, meskipun begitu, Corina tak pernah menikmati semua itu. Dia hanya berpura-pura tersenyum, padahal ia merasa sangat tertekan selama menjadi bintang film porno.
Corina mengatakan ia sering dipaksa untuk melakukan adegan- adegan kekerasan seksual. Bahkan ia sampai mau pingsan karena tak tahan menahan rasa sakitnya. Saat ia mengatakan ingin berhenti, perkataannya itu tidak pernah di perdulikan.
Bahkan standar kesehatannya pun tidak pernah diperdulikan. Corina mengatakan ia pernah menolak untuk syuting karena ia tahu pria yang menjadi lawan mainnya mengidap penyakit HIV.
“Aku menangis menyadari betapa dekatnya aku dengan bahaya HIV. Entah apa yang terjadi kalau aku jadi berhubungan dengannya,” kata Corina.
Tak hanya Corina, hampir semua wanita di sana terpaksa menjadi bintang porno dan menahan rasa sakit yang dirasakannya. Itu semua demi uang, mereka membutuhkan banyak uang sehingga mereka mengorbankan diri mereka sendiri dengan menjadi bintang porno.