Palingseru.com – Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan postingan seorang netizen yang memperlihatkan penampakan pembuangan skripsi seperti sampah.
Dalam postingan foto tersebut tampak ada ribuan karya ilmiah skripsi berserakan dihalaman belakang perpustakaan di salah satu kampus di Makkasar.
Ribuan skripsi itu diduga telah dibuang oleh pihak kampus dengan tidak diketahui alasannya. Diantara tumpukan ribuan skripsi itu ada dua orang pria yang tengah sibuk memasukan skripsi ke dalam karung lalu mengangkut karung itu ke dalam mobil bak yang biasa digunakan untuk mengangkut barang rongsokan.
Netizen pun menjadi geram saat melihat foto tersebut. Yang lebih membuat netizen marah adalah kebanyakan skripsi yang dibuang terbilang masih baru, yaitu dicetak pada tahun 2013.
Banyak netizen yang mulai mengecam dan mulai mengingat bagaimana sulitnya mahasiswa saat membuat skripsi tersebut. Netizen pun menduga jika ribuan skripsi itu diloakan seperti barang rongsokan.
Namun, inilah yang sebenarnya terjadi:
“Kebijakan ini bukan utk membuang skripsi, melainkan menyiangi (selving). Setiap tahun pasca 2010, kita menerima lebih dari 7000an karya ilmiah (belum termasuk makalah dan hasil penelitian. Koleksi tsb ditempatkan di lantai 4. Jika 4 tahun ke depan tdk kita siangi dari sekarang, maka karya ilmiah yg sekarang masih di rak, plus 34.000an yang akan masuk. Maka ada resiko over load koleksi. Kebijakan menyiangi tdk berarti memusnahkan hasil kerja ilmiah seluruh penulis (khususnya adik mahasiswa). Kami hanya menyiangi fisiknya setelah mengkonversi ke file pdf dan insyaAllah akan bisa diakses via website perpustakaan. Jadi tenanglah dinda, karya kalian tentu tdk akan dibuang, hanya dialih mediakan. Skripsi adinda semua sebetulnya juga ada di fakultas dan jurusan, namun biasanya tak dikelola dgn baik. Penyiangan di UPT Perpustakaan insyaAllah juga menjadi awal pemberdayaan perpustakaan fakultas secara lebih optimal, khususnya uyk layanan karya ilmiah.”