5 Aksi Pembajakan Paling Dramatis yang Bukan dilakukan Oleh Kelompok Teroris


Aksi Pembajakan Paling Dramatis
Aksi Pembajakan Paling Dramatis

Palingseru.com – Sejumlah teroris di dunia ini tak hanya kerap melakukan aksi teror bom bunuh diri saja , tetapi banyak sekali teroris yang kerap melakukan aksi pembajakan pesawat.

Kebanyakan para teroris memilih untuk sengaja menyusup, menyandera, atau sekalian menaruh bahan peledak untuk menewaskan seluruh penumpang dengan motif pembajakan yang telah diincarnya.

Sampai saat ini , motif pembajakan seringkali terjadi mulai dari pembajakan pesawat yang terus – terusan mendatangkan sejumlah konflik. Seperti yang pernah terjadi pada 11 September 2001 dimana Sayap militer Organisasi Pembebasan Palestina, Pasukan Merah Jepang, Macan Tamil, Al Qaidah, hingga ISIS masuk daftar kelompok militan yang pernah memakai strategi pembajakan ataupun sabotase pesawat demi meraih tujuan politiknya.

Pembajakan pesawat tersebut menyebabkan banyak korban jiwa hingga dikabarkan jika Al Qaidah telah berhasil menabrakkan empat pesawat komersial di AS.

Dan tak hanya itu saja, masih ada banyak kasus pembajakan pesawat yang pernah terjadi di dunia ini. Bahkan kasus pembajakan yang kali ini terbilang cukup dramatis . Namun menariknya , kasus pembajakan dramatis ini bukan dilakukan oleh kelompok teroris melainkan oranglain yang ingin mencari keuntungan berlebih.

Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 5 aksi pembajakan paling dramatis. Yuk, simak bersama !

1. MAS dibajak Orang Jepang Tak Jelas Motifnya

1

Salah satu pembajakan paling dramatis yang dilakukan bukan oleh kelompok teroris yakni pembajakan yang dilakukan oleh orang Jepang terhadap MAS ( Maskapai Malaysia Airlines ) pada tahun 1977.

Pembjakan yang dilakukan pada  maskapai Malaysia Airlines nomor pesawat 653 sampai kini tidak diketahui jelas motifnya. Bahkan setelah lepas landas dari Penang menuju Kuala Lumpur, kapten G.K Ganjoor melaporkan serangan pemabajak yang menyebabkan komunikasi mati total.

Dalam pembajakan tersebut dilaporkan jika pesawat Airlines Malaysia terjatuh di Kampong Ladangm Tanjong Kupang. Tujuh orang awak kabin tewas, bersama 93 penumpang lainnya. Kepala Departemen Publik Malaysia Mahfuz Khalid, Menteri Pertanian Datuk Ali Haji Ahmadand dan Duta Besar Kuba untuk Jepang Mario Garcia diketahui ikut tewas dalam insiden tersebut.

Setelah diselediki siapa pelaku pembajakan tersebut ternyata mereka adalah Tentara Merah Jepang dan bukan termasuk kelompok teroris.

Baca Juga : Kasus Pembajakan Pesawat yang Tidak Terpecahkan

2. Tiga Pencari Suaka Bajak Pesawat Demi Capai Australia

2

Salah satu pembajakan paling dramatis yang pernah ada juga salah satunya dilakukan oleh tiga pencari suaka yang rela melakukan pembajakan pesawat hanya karena ingin mencapai negara Australia.

Pembajakan tersebut dibuktikan dalam sebuah rekaman gambar dari kamera pemantau di Pulau Comoros, Afrika Selatan, tahun 1996. Pada gambar itu menunjukkan detik-detik jatuhnya pesawat Maskapai Ethiopia Airlines nomor pesawat 961. Insiden ini menggemparkan dunia, disebut sebagai adegan pembajakan oleh tiga orang Ethipoia yang mencari suaka ke Australia.

Pembajakan itu terjadi dengan motif para suaka mengetahui jika sudah tidak memiliki cukup bahan bakar menuju Negeri Kanguru, Pilot Leul Abate mengarahkan pesawat ke Pulau Comoros. Namun mereka tetap berusaha memaksa terbang agar para penumpang dapat mempunyai peluang untuk kabur.

Namun celakanya , pilot tidak berhasil mendaratkan pesawat di Bandara Pangeran Said Ibrahim dan memaksa parit di perairan dangkal hingga menyebabkan 122 dari 172 penumpang dan awak kabin diketahui tewas.

3. Usai Dapat Tebusan , Pembajak Terjun Payung dari Pesawat

3

Pembajak bernama D.B Cooper ini dilaporkan sebagai pelaku pembajakan paling dramatis . Dia berhasil membajak  Maskapai Northwest Orient nomor pesawat 305, Boeing 727-100 . Pada saat itu dia meminta sejumlah tebusan  senilai USD 200 ribu dan parasut pesawat. Dan konyolnya setelah mendapatkan tebusan itu, Cooper memilih kabur menggunakan terjun payung dari Portland, Oregon menuju Seattle, Washington.

Sebelumnya , Cooper mengancam meminta pesawat untuk kembali terbang ke Reno, Nevada. Dan bila permintaan tak dipenuhi, sebuah bom telah siap untuk meledak. Untungnya pendaratan berhasil dilakukan, dengan permintaan dipenuhi oleh Polisi FBI. Akibat kejadian itu, seluruh penumpang pesawat pun dibebaskan si pembajak beserta pramugari.

4. Rekor Pembajakan Pesawat Terjauh Sedunia Oleh Suami Istri

4

Pembajakan pesawat paling dramatis juga pernah dialami oleh maskapai Pesawat Boeing 707 milik Brainiff Flight, asal Jerman. Pembajakan itu terjadi saat Pesawat Boeing 707 sedang mengisi bahan bakar di San Antonio, Texas. Pesawat ini terbang dari Acapulco menuju New York dengan membawa 102 penumpang dan seorang awak kabin.

Dramatisnya , setelah pembajakan itu dilakukan pesawat ini terbang selama 43 jam melintasi Texas, Meksiko, Peri, Brasil, dan berakhir di Argentina dan sempat mengisi bahan bakar di Monterrey Meksiko.

Pada saat itu , si pembajak juga berhasil melepaskan beberapa pramugari, Jeanette Eatman Crepps, Iris Kay Williams and Anita Bankert Mayer, bersama seuruh penumpang. Dengan begitu yang tersisa hanyalah awak kabin yaitu Pilot Dale Bessant, Bill Wallace, Phillip Wray dan dua pramugari Ernestina Garcia and Margaret

Selain membajak pesawat , Robert Jackson dan seorang teman wanitanya asal Guatemala juga meminta uang tebusan senilai USD 100 ribu dan pergi ke Aljazira. Dan pada akhirnya , drama pembajakan terjadi dengan satu persatu awak kabin dibebaskan.

Para pembajak ini dinyatakan sebagai para pembajak yang berhasil memecahkan rekor pembajak pesawat terjauh di dunia yakni terbang dengan jarak lebih dari 7,500 mil.

5. Germanwings diajak Pilot yang Ajak Bunuh Diri Penumpang

5

Pembajakan pesawat paling dramatis yang terakhir yakni dialami oleh pesawat maskapai Germanwings jenis Airbus A320 rute Barcelona yang pada saat itu hendak menuju Dusseldorf . Naasnya perjalanan mereka tidak lancar hingga menabrak Pegunungan Alpen setelah menukik tajam dari ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

Kecelakaan pesawat itu menuju titik terakhir radar di level 200 meter hanya dalam delapan menit. Sampai beberapa detik sebelum menghujam pegunungan, pesawat itu dikendalikan oleh kopilot Andreas Lubitz. Pria asal Kota Montabaur, Jerman, itu dinyatakan oleh BEA terbukti mengidap gangguan jiwa serta depresi tingkat menengah.

Dan dramatisnya lagi , pada saat itu Lubitz telah menenggak pil anti-depresan beberapa minggu sebelum insiden nahas tersebut. Kopilot 28 tahun itu memperbarui izin terbangnya pada November 2014.

Insiden pada 24 Maret 2015 itu menewaskan seluruh 144 penumpang dan enam kru. Korban berasal dari Jerman, Spanyol, Inggris, Kolombia, hingga Kazakhstan. Korban tewas termasuk dua bayi dan rombongan 16 pelajar dari Jerman yang sedang darmawisata.

Nah, itulah dia kelima pembajakan paling dramatis yang pernah terjadi dan bukan dilakukan oleh teroris.

Lihat juga : 23 November 1996: Pesawat Ethiopian Airlines dibajak dan jatuh di Samudera Hindia


Like it? Share with your friends!