Palingseru.com – Saat ini zamannya sudah semakin edan. Anak-anak sudah semakin sulit diberikan pendidikan. Pada orangtuanya sendiri saja sulit untuk mematahui perkataannya, apa lagi pada orang lain seperti para pengajar di sekolah atau di universitas.
Padahal, semua anak sudah tahu jika pengajar di tempat belajar bagaimana orangtua sendiri yang mengajar dan mendidik muridnya agar para murid bisa memiliki perilaku yang baik dan sukses ke depannya.
Namun, sayangnya para anak didik di zaman sekarang sangat sulit untuk dibenahi dan diajarkan hal-hal baik. Di berikan peraturan malah merasa diatur-atur. Padahal itu tujuannya demi kebaikan anak didiknya sendiri. Tapi, anak didik malah menganggapnya sebagai hal yang negatif.
Yah, seperti yang terjadi pada kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Roy Mando Sah Siregar kepada dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dra Hj. Nuraini Lubis.
Ia membunuh dosennya karena merasa dendam dengan dosen tersebut. Dan berikut inilah ke tujuh fakta mencengangkan mengenai pembunuhan dosen UMSU yang terjadi beberapa waktu lalu, seperti dilansir Bintang.com.
Baca juga : 5 Kasus Pembunuhan Paling Sadis Selama 2014
1. Dosen UMSU Dra Hj. Nuraini Lubis dibunuh dengan cara digorok lehernya.
2. Pembunuhan tersebut sudah direncanakan oleh pelaku yang bernama Roy Mando Sah Siregar.
3. Saat ke kampus, Roy memang sudah membawa pisau di dalam tasnya dan memang sudah berniat untuk membunuh ibu Hj. Nuraini Lubis.
4. Pelaku menjadikan toilet sebagai tempat untuk melakukan pembunuhan tersebut.
5. Setelah membunuh, Roy kemudian bersembunyi di toilet Fakultas Syariah.
6. Diketahui jika Roy melakukan pembunuhan sadis ini dikarenakan dosen Dra Hj. Nuraini Lubis pernah memergokinya tengah berbuat mesum di salah satu rungan di UMSU.
7. Karena terpergok itulah Ibu Nuraini lalu memberikan nilai yang rendah pada Roy, sehingga kekesalan Roy semakin bertambah dan niatnya semakin kuat untuk membunuh dosen tersebut.
Itulah dia ke tujuh fakta mengenai pembunuhan mahasiswa kepada dosennya.