Seperti Ini Cerita Bung Karno Soal Asal Mula Nama Pancasila


ti_331914_bung-karno_663_382

palingseru.com – Bung Karno menyampaikan gagasannya soal 5 prinsip dasar negara pada Sidang Badan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang berlangsung pada 29 Mei sampai 1 Juni 145 di Jakarta.

Kelima prinsip dasar negara itu adalah :

1.Kebangsaan Indonesia

2.Internasionalisme atau perikemanusiaan

3.Mufakat atau demokrasi

4.Kesejahteraan sosial

5.Negara yang Berketuhanan

Kelima dasar negara ini awalnya dinamai dengan “Panca Dharma”, namun arti dari kata Dharma adalah kewajiban. Sementara sidang BPUPKI saat itu tengah membahas dasar negara. Sehingga pencarian nama lain pun dilakukan kembali. Hingga akhirnya, salah seorang anggota BPUPKI mendapat nama yang tepat.

“Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai pancaindera. Apa lagi yang lima bilangannya?” tanya Soekarno.

“Pendawa Lima,” jawab salah seorang anggota BPUPKI.

“Pendawa pun lima orangnya. Sekarang banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan lima pula bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi,” tutur Bung Karno.

Usai menjelaskan arti dari Pancasila di gedung Chuo Sangi In (gedung lembaga colonial Belanda), Bung Karno langsung mendapat ribuan tepuk tangan.

Gagasan Bung Karno mengenai 5 prinsip dasar negara itu diterima secara aklamasi oleh semua anggota BPUPKI. Setelah itu, BPUPKI pun membentuk “Panitia Sembilan” untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar.

Panitia Sembilan terdiri dari Ir Soekarno, Muhammad Hatta, Mr AA Maramis, Abikusno Tjokrokusumo, Abdulkahar Muzakir, HA Salim, Wahid Hasjim, Achmad Soebardjo dan Muhammad Yamin. Demikian dikutip detik.com, Rabu (1/6).


Like it? Share with your friends!