Bikin Merinding, Disini Mau Melamar Cewek Harus Bawa Kepala Manusia Dulu. Seram Banget ya


suku-naulu-kepala-manusia_20160613_102340

Biasanya cowok yang mau melamar cewek pasti akan membawa cincin untuk sebagai pengikat hubungan lamaran tersebut. Tapi, berbeda dengan suku pedalaman di Indonesia ini.

Suku yang mendiami pedalaman Pulau Seram, Maluki ini memiliki tradisi memenggal kepala manusia untuk dijadikan persembahan dan hantaran saat melamar seorang cewek.

Tradisi di suku ini memang benar-benar kejam dan mengerikan. Tapi, ini benar-benar terjadi di Indonesia.

Nah, berikut ini adalah fakta-fakta tentang suku Naulu yang memiliki tradisi menyeramkan. Mau tau seperti apa ? Simak ulasannya yang berikut ini, seperti dilansir Tribunnews.com.

Baca juga : Ngayau, Tradisi Penggal Kepala Suku Dayak Yang Mengerikan

1. Tersebar di Pulau Seram

Suku Naulu ini sudah tersebar di Indonesia yaitu di Pulau Seram atau Dusun Nuanea dan Dusun Sepa. Kehidupan masyarakat suku Naulu ini masih sangat tradisional, bahkan mereka juga belum memeluk agama sebagai kepercayaan mereka.

Mereka hanya bertahan hidup dengan berladang dan berburu serta menjalankan ritual secara turun-temurun nenek moyang mereka.

2. Tradisi Penggal Kepala

Suku Naulu ini memiliki tradisi yang sangat mengerikan. Salah satunya adalah berburu kepala manusia untuk dijadikan persembahan dan juga simbol kekuatan bagi seorang laki-laki. Suku Naulu juga percaya jika tradisi itu dapat menghindarkan mereka dari bahaya dan juga musibah.

3. Filosofi Sadis

Memenggal kepala manusia diwajibkan untuk kaum pria terutama jika seorang pria ingin melamar seorang wanita. Ini karena jika pria telah berhasil memenggal kepala manusia, itu artinya ia adalah pria yang jantan. Kepala manusia ini juga dijadikan sebagai mas kawin saat akan menikah.

4. Sempat Dilarang, Tapi Terjadi Lagi

Tradisi mengerikan ini dulunya sempat hilang, namun muncul kembali pada tahun 2005 silam. Pada saat itu dua mayat tanpa kepala ditemukan  di kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Dua mayat itu diduga menjadi korban oleh suku Naulu untuk dijadikan persembahan nenek moyang mereka dengan maksud ingin memperbaiki rumah adat mereka.

5. Akhir Pembantaian

Pelaku dari suku Naulu yang melakukan pembunuhan tersebut akhirnya dihukum mati sebagian dan sebagian lagi di penjara seumur hidup. Sejak adanya pelaku yang dihukum secara berat, tradisi ini pun dihapuskan dan hingga saat ini sudah tak terdengar lagi.


Like it? Share with your friends!