Palingseru.com – Baru-baru ini dunia penerbangan, khususnya di negara Taiwan, dihebohkan oleh kisah pengalaman dari pramugari EVA Air, maskapai penerbangan Taiwan.
Di mana sang pramugari dipaksa melayani seorang penumpang pria yang digambarkan sebagai orang Amerika dengan berat sekitar 200 kg, saat berada di dalam toilet. Penumpang tersebut memaksa pramugari untuk membantunya menarik pakaian dalamnya.
Meski sempat menolak, pramugari akhirnya mengiyakan permintaan itu dengan cara menutupi kelamin penumpang dengan selimut, tetapi itu dilempar.
Tak berhenti sampai di situ, si penumpang kembali memaksa pramugari malang itu untuk mencebok pantatnya. Terang saja permintaan yang sudah di luar tanggungjawabnya ini ditolak mentah. Tapi lagi-lagi, si penumpang mengancam akan tinggal di kamar mandi selama seharian.
Karena tak punya pilihan, pramugari akhirnya menceboki dengan menggunakan sarung tangan lapis bedah sebanyak tiga lapis.
Menggeramkannya, ketika dia berusaha membersihkannya, penumpang itu mulai mengeluh dengan gembira dan berkata “lebih dalam, lebih dalam!”, melansir Intisari.grid.id.
Pramugari itu sontak mempercepat pekerjaan menjijikan itu dan langsung masuk ke kamar mandi mengunci dirinya sembari menangis dan muntah, karena bau kotoran itu melekat di tangannya.
Kabarnya, sang pramugari mengalami trauma berat akibat kejadian tersebut.
Kasus ini pun telah ditindaklanjuti pihak EVA Air.
Dan belakangan, sebuah fakta terungkap.Perusahaan maskapai penerbangan menuturkan bahwa pria gemuk itu merupakan pengguna setia EVA Air. Setidaknya sudah 20 kali di masa lalu.
Selama penerbangan itu pula, si pria gemuk membuat ulah yang sama. Dia meminta pramugari untuk menceboki pantatnya selama penerbangan, hanya saja permintaannya itu ditolak mentah karena bukan bagian tugas dari pramugari.
Sementara itu, seorang pekerja EVA Air mengatakan bahwa pria itu sebenarnya sudah dimasukkan daftar hitam oleh maskapai, tetapi berhasil lolos karena dia telah memasukkan ruang kosong tambahan di namanya.
Pekerja itu menjelaskan bahwa pria itu diklasifikasikan sebagai penumpang yang tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan perlu memberikan sertifikat medis bersama dengan seorang perawat untuk menemaninya dalam penerbangan.