Palingseru.com – Kasus kematian Melinda Zidemi, pendeta wanita di Palembang terus menuai perhatian dari sejumlah pihak.
Bagaimana tidak, nyawa korban dihabisi oleh kedua pelaku dengan cara yang sadis. Ia dihadang kemudian diikat dan diperkosa secara bergilir lalu dibunuh oleh para pelaku.
Padahal, salah satu pelaku yang bernama Nang merupakan orang dekat alias tetangga korban.
Kepada polisi, Nang mengaku mengenal korban selama setengah bulan.
“Sudah setengah bulan,” akunya.
Lebih lanjut, Nang pun menuturkan perasaannya terhadap korban. Ia mengaku menaruh perasaan terhadap korban semenjak tinggal di lokasi ia tinggal. Tapi Nang tidak berani menyatakan cintanya secara langsung.
Saat ada kesempatan, ketika korban pulang dari Pasar Jeti, Sungai Baung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Senin (25/3/2019), pelaku pun memanfaatkan situasi tersebut dan menghadang korban bersama rekannya, Hendri.
Nang bersama temannya menggunakan penutup kepala saat beraksi, agar korban tak mengenali mereka. Namun, saat korban hendak diikat, korban meronta-ronta hingga membuat penutup kepala Hendri terbuka.
Inilah yang memicu para pelaku membunuh korban karena takut dilaporkan ke polisi.
“Ini ketahuan Pak (menunjuk temannya). Ketahuan sama dia penutup mukanya terlepas,” ungkap Nang.
Kedua pelaku pun sempat berkilah tidak sempat menodai korban. Karena selain panik, korban juga mengaku sedang hadi kala itu.
Tetapi, dari hasil pemeriksaan, tim medis menemukan adanya bekas sperma di tubuh korban.
“Ada bercak sperma di tubuh korban, diduga itu milik pelaku,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi.
Sementara itu, Kapolres OKI, AKBP Doni Eka Saputra mengungkapkan bahwa dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian terhadap pendeta tersebut.
“Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban) tapi kebenciannya apa belum tahu,” tuturnya. Demikian mengutip Merdeka.com, Sabtu (30/3).