Polemik harta warisan mendiang Lina Jubaedah ternyata belum selesai juga. Kini, Teddy Pardiyan meminta uang Rp75 juta ke putra Lina dan Sule, Rizky Febian.
Permintaan itu diungkap oleh pengacara Teddy, Fery Hudaya. Ia mengatakan bahwa kliennya akan mengutarakan permintaan itu di pertemuan selanjutnya.
“Ada pihak yang meminta pertemuan, nanti akan ketemu. Pertemuan akan bahas terkait harta Lina dan tuduhan-tuduhan dari Teddy,” ujar Fery Hudaya dikutip dari detikcom.
Ada beberapa poin yang akan disampaikan pihak Teddy kepada keluarga Sule. Fery Hudayana memaparkan poin-poin tersebut.
“1. Bahwa putri mengambil tanpa izin. Pada pertemuan terakhir kita hadirkan saksi-saksi. Jadi seorang Teddy sebelum menyerahkan harta ke Putri ada,” ujar Fery Hudayana.
“2. Rizky membuat laporan atas kasus pembunuhan. Kita membenarkan adanya laporan, namun tidak ada sapa yang kita laporkan,” sambungnya lagi.
Selain itu, Fery Hudayana membantah semua tuduhan pihak keluarga Sule kepada Teddy. Ia juga akan menagih uang yang dijanjikan mendiang Lina kepadanya.
Ferry mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk memberangkatkan beberapa orang ke Tanah Suci. Jika perlu, Teddy siap menghadirkan saksi soal janji Lina ini.
“Pak Teddy minta harta segala macam, Pak Teddy minta Rp500 juta. Dan Rp250 juta karena janji almarhumah untuk umrah beberapa orang. Kita pertanyakan,” ungkap Fery Hudayana.
“Nanti kita liat terkait janji almarhumah, kalau ada saksi akan kita jalankan,” lanjutnya.
Sementara itu, belum ada respons dari pihak Rizky Febian mengenai permintaan Teddy ini. Rizky sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan Teddy dan menyelesaikan soal harta warisan.
Rizky Febian juga menegaskan tidak akan melupakan adik sambungnya, Bintang. Hanya saja, Rizky meminta Teddy untuk mengembalikan lebih dulu aset Lina yang bukan menjadi haknya.
“Ya harus (mengembalikan aset-aset yang bukan miliknya) karena kan kemarin juga selain memang pertemuan pertama, setelah itu memang mau ada obrolan lebih serius lagi mengenai hal ini,” kata Rizky Febian beberapa waktu lalu.
“Karena kan pada awalnya, ketika memang sudah ada haknya dari bagian Dede Bintang, kita tidak pernah menahan-nahan,” tegasnya.