Palingseru.com – Siapa yang tidak tahu petai jika dimasak makanan ini menjadi kegemaran banyak orang di Indonesia.
Petai sendiri selain enak juga kaya akan manfaat kesehatan contohnya kandungan magnesium di dalamnya sangat baik untuk kesehatan tulang manusia.
Namun jika kita kebanyakan mengonsumsi petai dampak buruk juga bisa mengintai kesehatan manusia mulai dari bau mulut hingga yang berat seperti gagal ginjal.
Dikutip dari tribunnews.com berikut beberapa dampak buruk jika kamu kebanyakan makan petai.
Menimbulkan bau mulut
Tak mengherankan, ada sebagian besar orang yang menjauhi petai karena bau yang khas.
Hal ini tentu dapat mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut setelah menyantap petai.
Sakit perut
Kebiasaan makan petai mentah masih sering dilakukan.
Jika cara mengolahnya tidak bersih, besar kemungkinan masih terdapat cacing dan bakteri pada petai.
Kandungan karbohidrat kompleks nantinya juga dapat membentuk gas di perut, sehingga menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.
Rematik
Walaupun rasanya menggoda selera, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik.
Ada baiknya, sesekali cobalah hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.
Sakit kepala
Mengkonsumsi petai berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala, sehingga sebaiknya makanan berbentuk oval ini tak terlalu banyak dikonsumsi.
Meningkatkan kadar asam urat
Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi.
Seperti diketahui, makanan yang kaya kandungan purin dapat meningkatkan kadar asam urat.
Oleh karena itu, kendati memiliki banyak manfaat dan rasanya lezat sebaiknya tak dimakan berlebihan.
Penyebab gagal ginjal
Dikenal dapat meningkatkan selera makan, petai mengandung asam djenkolic.
Petai juga kaya asam amino, dimana didalamnya terdapat zat sulfur yang sedikit beracun.
Jika terlalu banyak dikonsumsi, konsentrasi tinggi zat sulfur dapat mengakibatkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.