[ads1]Palingseru.com – Umat muslim saat ini sedang bersiap – siap menyambut hari kemenangan tiba yakni Hari Raya Idul Fitri 1436 H yang hanya menghitung hari lagi. Menyambut datangnya hari kemenangan ini sejumlah kaum muslim bergembira dengan mempersiapkan segala sesuatunya untuk di hari Lebaran. Contohnya saja mereka bersuka ria membeli baju lebaran , mempersiapkan kue dan minuman untuk lebaran. Namun sangat disayangkan jika tidak semua orang bisa menyambut hari lebaran dengan penuh kegembiraan.
Sejumlah umat muslim yang tidak bahagia menyambut hari lebaran ini akibat faktor lingkungan dan kehidupan yang cukup malang. Dan sepert yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 4 daerah yang tidaj bahagia ketika lebaran tiba.
1. 219 Desa di Madura dilanda kekeringan dan krisis air bersih
Salah satu daerah yang tidak bahagia menyambut hari Raya Idul Fitri yakni warga Madura. Sebanyak 219 desa tersebar di 46 kecamatan di empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur ini mengalami kondisi rawan kekeringan dan kekurangan air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tansmigrasi (Dinsosnakertrans) mengatakan jika ada enam kecamatan yang masuk kategori rawan kekeringan yang diantaranya Tlanakan, Palengaan, Pegantenan, Batumarmar, Larangan, dan Kecamatan Pademawu. Menurut Kabid Teknik Dinas Pertanian Pemkab Sampang, Suyono, saat ini sebagian tanaman masyarakat sudah mulai mengering akibat kekurangan air. Bahkan, data Disperta menyebutkan, saat ini sebanyak 910 hektare tanaman padi di Kabupaten Sampang telah mengalami kekeringan.
2. Badai Tropis Nangka di Malang Dayangkan Kekeringan dan Air Kencang
Salah satu wilayah yang juga tidak bahagia menyambut datangnya hari kemenangan yakni terjadi di wilayah Malang yang mengalami badai siklon tropis Nangka. Badai itu menimbulkan angin kencang dengan kecepatan hingga 54 kilometer per jam.Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) selalu melakukan pemantauan dan diketahui angin kencang akan melanda sebagian kawasan Malang Raya yang nantinya akan mengakibatkan gelombang tinggi di perairan di Samudra Hindia.
“Diperkirakan hingga dua hari ke depan atau lebih anginnya masih kencang, dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam,” kata petugas BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Ahmad .
3. Lebaran di Yogyakarta diPrediksi Bercuaca Buruk
Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung lagi sepertinya juga tidak bisa disambut bahagia oleh warga Yogyakarta. Hal ini dikarenakan pada hari raya tiba Yogyakarta akan mengalami cuaca buruk. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan ada potensi gangguan cuaca di pesisir pantai selatan di Yogyakarta. Gangguan tersebut diperkirakan terjadi pada 17 hingga 19 Juli bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Teguh Prasetyo mengatakan jika gangguan cuaca itu disebabkan tekanan udara daerah rendah dari Samudra Hindia tertarik ke Samudra Pasifik sehingga menimbulkan kecepatan angin bisa mencapai rata-rata 12 kilometer perjam.
4. 99 Desa di Kabupaten Pati Kesulitan Air Bersih
Ada 99 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini dikabarkan kesulita air bersih. Kondisi seperti ini membuat warganya tidak bahagia menyambut hari Raya Idul Fitri. Melihat kondisi seperti ini Pemkab Pati bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, dan PDAM setempat memberikan sumbangan air bersih ke desa-desa itu. Upaya ini juga dilakukan akibat kondisi kemarau di tahun 2015 ini diperkirakan akan berlangsung dalam jangka waktu lama.
Pemkab Pati juga menyusun nota kesepakatan bersama dengan pihak swasta, seperti lembaga perbankan, di antaranya Bank Rakyat Indonesia, BPD Bank Jateng, dan Bank Nasional Indonesia untuk ikut serta dalam pemasukan air bersih. Kepala BPBD Pati Sanusi Siswoyo mengatakan BPBD Pati sudah mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Triguno sebanyak empat tangki . Air bersih tersebut adalah hasil kerja sama BPBD dengan PMI dan PDAM Pati.
Hingga kini diketahui telah ada 4.927 tangki air bersih yang diprogramkan untuk 99 desa di 10 kecamatan.
Nah, itulah dia keempat daerah yang tidak bahagia ketika lebaran tiba.